Universitas Terbuka Tidak Ikut Program Magang Ferienjob di Jerman, Ini Faktanya

saranginews.com, JAKARTA – Universitas Terbuka (UT) menyatakan belum mengikuti program Ferienjob atas nama magang di Jerman melalui PT CVGEN dan PT Sinar Harapan Bangsa (SHB).

Kedua perusahaan ini merupakan penyelenggara program Ferienjob yang dianggap sebagai perantara pertukaran pelajar.

BACA JUGA: Universitas Terbuka kucurkan dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Rp 37,1 miliar, berbeda dari 21 PTNBH

“Kami sangat terkejut dengan informasi di media yang menyebutkan bahwa UT ikut serta dalam program Ferienjob di Jerman. Padahal, UT tidak ikut serta,” kata Kasubdit Humas dan Pemasaran Subdirektorat Pemasaran. Arah dan Comar UT. , Dr. Maya Maria, S.E., M.M., dalam siaran persnya, Jumat (29/3).

Diketahui, program Kampus Merdeka Belajar (MBKM) yang dilaksanakan di UT selama ini merupakan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

BACA JUGA: Pendaftaran CPNS 2023 & PPPK, Universitas Terbuka membuka banyak lowongan

Tujuannya adalah untuk mendorong siswa menguasai berbagai ilmu yang berguna untuk memasuki dunia kerja.

Selain itu, Kampus Merdeka memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memilih program studi yang akan diambil melalui skema Pertukaran Mahasiswa.

BACA JUGA: Wali Kota Madiun menjadi doktor pertama lulusan Universitas Terbuka, promosikan Smart City

Aturan MBKM ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Pasal 18 menyatakan bahwa masa studi dan biaya untuk mendaftar sarjana atau mendaftar mahasiswa sarjana dapat dipenuhi: 1) setelah seluruh proses pembelajaran pada program studi di universitas sesuai dengan masa studi dan biayanya.

2) mengikuti proses pembelajaran di program studi untuk mengisi sebagian masa studi dengan beban sedangkan sisanya mengikuti proses pembelajaran di luar program studi.

Melalui MBKM, mahasiswa mempunyai kesempatan selama 1 semester atau setara dengan 20 (dua puluh) SKS untuk belajar di luar program studi pada universitas yang sama.

2 semester maksimal atau setara dengan 40 SKS mempelajari program studi yang sama di universitas berbeda, mempelajari program studi berbeda di universitas berbeda; dan/atau belajar di luar perguruan tinggi.

“UT menyelenggarakan dan memfasilitasi MBKM dengan dua skema, yaitu MBKM skema utama Kemendikbudristek, dan MBKM Mandiri,” jelas Maya.

Untuk MBKM unggulan Kemendikbudristek, lanjutnya, UT kini mengikuti beberapa program yaitu Studi Mandiri dan Magang Bersertifikat (MSIB), Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), Pertukaran Mahasiswa Mandiri (PMM), Teagasc Kampus (KM), dan Perusahaan Merdeka (WMK).

Maya mencontohkan, untuk program MSIB, salah satu mahasiswa UT yang sukses mengikuti program tersebut adalah Haris Fadhilah.

Haris berkesempatan menjalani program MSIB di ParagonCorp yang berlokasi di DKI Jakarta (kota) yang memiliki 14 brand kosmetik dan personal care.

Selain itu, program IISMA telah mengirimkan empat mahasiswa dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, yaitu Muhammad Bijaksabara Hikmawan dan Shan Syuja Adiwinata dari Korea University, Richmond Dilis dari Padua University, dan Salma Amordeeva dari Universiti Malaya.

Maya menyoroti beberapa program MBKM UT yang menunjukkan bahwa kami sangat selektif dalam menjalin kemitraan dan kerjasama.

Ia kembali menegaskan Universitas Terbuka tidak mengikuti program magang Ferienjob di Jerman. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAIN… Universitas Terbuka & BWI Gandeng, Investasikan Dana Abadi di Sukuk Wakaf

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *