saranginews.com, Jakarta – Selama empat tahun terakhir, Sumatera Selatan menjadi wilayah dengan jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) tertinggi.
Di tahun Pada tahun 2024, DBD di Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Selatan (Sumsel) akan mencapai lebih dari 3.000 orang.
Baca selengkapnya: Vaksin demam berdarah adalah salah satu solusinya.
Ira Premadesa, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kesehatan Sumsel, mengidentifikasi 3.210 kasus DBD pada Januari hingga April 2024 berdasarkan data yang dirilis Kementerian Kesehatan.
“Pada bulan Januari kasus DBD sebanyak 1.477 kasus, Februari 997 kasus, Maret 615 kasus, dan April 111 kasus,” kata Ira, Kamis (2/5/2024).
Baca Juga: DBD Berbahaya Penonton di Banyuwangi, 205 Kasus, 4 Meninggal di Jan-April
Angka pada empat bulan pertama tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2021, 2022, dan 2023.
Sedangkan menurut data Dinas Kesehatan Sumsel pada tahun 2021 hingga 2023, terdapat 1.135 kasus DBD pada tahun tersebut.
“Akan turun menjadi 2.854 orang pada tahun 2022 dan 8.080 orang pada tahun 2023,” kata Ira.
Tahun ini kasus DBD tertinggi terjadi di Palembang sebanyak 219 kasus, disusul daerah lainnya, imbuh Ira.
Jumlah kasus DBD tertinggi kedua di Sumsel adalah Musi Banyuasin 192 orang, Banyusin 154 orang, Ogan Komering Ulu 146 orang, Ogan Komering Ilir 119 orang, dan Ogan Ilir 118 orang.
“Beberapa daerah lain tidak 100 kasus,” jelas Ira.
Jumlah kematian akibat demam berdarah merupakan yang tertinggi dalam empat tahun terakhir, mencapai 28 pada bulan April.
“Pada tahun 2021 jumlah kematian sebanyak tiga orang, dan pada tahun 2022 meningkat signifikan menjadi 31 orang. Kemudian pada tahun 2023 kembali menurun menjadi 22 orang,” jelas Ira.
Korban meninggal di masing-masing wilayah antara lain delapan di OKU, lima di Palembang, empat di Muba dan Ogan Ilir, tiga di Banyusin, dua di OKU Selatan, satu di OKU Timur dan Pagar Alam. (mcr35/jpnn)