P
Benar, Sekjen (Sekjen PDIP Hasto Christiano, red.) bilang ada delapan nama. Apakah Mas Jarot termasuk dalam delapan nama itu, kira-kira seperti itu ya? Baiklah. Saya jawab, tapi itu pembahasan kita. . “Sekali lagi ini masih kita bicarakan, saya Mas Jarot dan Pak Ahok,” kata Ketua DPP PDIP Erico Sotarduga di kantor DPP PDIP, Jakarta (16/5).
BACA JUGA: Demokrat Tak Akan Calonkan Ani Basvedan di Pilkada DKI
Erico mengatakan, selain Ahok dan Jarot, ada juga nama mantan Wali Kota Semarang Hendra Prihadi, Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma, dan mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa.
“Itu Mas Hendi, itu Bu Risma, itu Mas Andika. Oh, mungkin Mas Seno, kawan. Jangan bilang tidak mungkin,” ujarnya.
BACA JUGA: Politisi PDIP ini menyebut Anis dan Ahok cocok berduel, bukan duet
Erico pun menyebut ada dua nama lain yang bisa jadi kejutan.
“Saya tidak mau menyebutkan dua lainnya. Mungkin ada kejutan,” kata Erico.
BACA JUGA: Kunto 2024 DKI Komentari Video Ahok Jelang Pilkada Jakarta
Erico juga menjelaskan, keputusan akhir nama yang akan dihadirkan di Pilkada DKI Jakarta nantinya akan diputuskan oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri atau Nyonya Mega.
Namun, saya harus jujur dalam rapat DPP yang akan diputuskan oleh Ketua Umum, kata Erico.
Eriko juga menjelaskan, DKI Jakarta tertarik dengan Pilka.
Sebab, Jakarta nantinya akan menjadi daerah istimewa dan bukan ibu kota.
Karena ini bukan ibu kota, banyak fitur yang tidak sama.
“Tentunya banyak hal yang harus diambil oleh pengurus DKJ karena (Jakarta) bukan ibu kota, melainkan kawasan MICE atau pariwisata. Apa yang akan terjadi dengan pencemaran, apa yang akan terjadi dengan pembangunan, apa yang akan terjadi dengan bencana. , apa yang akan terjadi dengan banjir?
Ia juga mengatakan PDIP akan terus menyelenggarakan pemilu dan menerima kontribusi dari kalangan akar rumput.
Nantinya kami juga akan menyediakan data tingkat rendah, khusus untuk wilayah Jakarta, kata Erico Sotardo. (antara/jpnn)