saranginews.com, BALI – Ketua DPR RI Puan Maharani kembali menegaskan dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina dan Ukraina di forum internasional.
Kali ini, Puan menegaskan posisi Indonesia terhadap Palestina dalam Forum Parlemen Indonesia-Afrika (IAPF) atau Forum Parlemen Indonesia dengan negara-negara Afrika di Bali.
BACA JUGA: Buka IAPF di Bali, Puan Sebut RI-Afrika Punya Sejarah Panjang Sejak KAA Era Presiden Soekarno
“Jadi dalam semua event internasional dan konferensi internasional, posisi Indonesia jelas bahwa kita tetap berusaha mendorong (perdamaian) melalui pemerintah, melalui diplomasi parlemen, melalui semua keputusan yang diambil Indonesia,” kata Puan Maharani di sela-sela acara. .
Hal itu disampaikan Puan saat menjawab pertanyaan wartawan seputar pidato pembukaan IAPF yang menyinggung pentingnya dukungan dunia terhadap kemerdekaan Palestina atas Israel dan kemerdekaan Ukraina atas Rusia.
BACA JUGA: Jokowi Akhiri RUU Larangan Aset, Puan: Makin Baik?
Puan menegaskan, Indonesia akan berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkan misi mulia tersebut, termasuk melalui diplomasi parlemen.
“Kami terus mendorong dan berupaya, baik melalui DPR RI maupun melalui jalur pemerintah,” tegas perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR RI ini.
BACA JUGA: Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia, Jokowi Pastikan Palestina Jadi Isu Utama
Menurut Puan, kemerdekaan Palestina merupakan sesuatu yang harus dicapai, yakni melalui diplomasi dan perundingan damai.
Dalam pidato pembukaan konferensi Forum Parlemen Indonesia-Afrika (IAPF) pagi ini, Puan menyoroti isu perdamaian sebagai keprihatinan bersama. Selain Indonesia, parlemen dari 20 negara Afrika juga ikut serta dalam IAPF.
Awalnya, Puan mengatakan situasi geopolitik yang memanas berdampak langsung terhadap masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia dan Afrika.
Oleh karena itu, ia meminta parlemen dapat memberikan kontribusi lebih besar dalam penyelesaian permasalahan global.
“Karena berbagai krisis di dunia berdampak langsung terhadap masyarakat negara kita, maka parlemen harus lebih aktif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan global,” kata Puan.
Puan mengatakan parlemen harus mendorong perdamaian dengan mengedepankan dialog dan diplomasi perundingan perdamaian, termasuk konflik di Palestina dan Ukraina.
Termasuk parlemen harus mendorong kerja perdamaian. Saya mengajak kita menolak cara-cara kekerasan. Kita harus mengutamakan dialog dan diplomasi untuk menyelesaikan masalah antar negara, jelas cucu Bung Karno itu.
Puan mengatakan perang dan konflik merupakan keputusan politik suatu negara. Oleh karena itu, ia menegaskan dalam negara demokrasi, parlemen berperan dalam menentukan kebijakan suatu negara, apakah berperang atau menempuh jalan damai.
“Bahkan dalam hal ini kita harus memperjuangkan kemerdekaan Palestina sepenuhnya, menghentikan perang di Gaza, Ukraina dan berbagai wilayah yang terkena dampak perang dan konflik,” kata Puan.
“Demikian pula, pilihannya adalah apakah kita mendorong kerja sama yang saling menguntungkan daripada pendekatan zero-sum, atau apakah kita memperkuat multilateralisme daripada menerapkan kebijakan unilateral,” tambahnya.
Indonesia sendiri tak henti-hentinya bersuara lantang di dunia global untuk membawa perdamaian bagi Palestina dan Ukraina. Ada tiga tujuan yang ingin dicapai dalam upaya ini.
Pertama, diakhirinya segala bentuk kekerasan. Kedua, memberikan bantuan kemanusiaan tanpa hambatan. Ketiga, kelanjutan perundingan perdamaian untuk solusi dua negara sesuai dengan parameter internasional.
DPR RI juga mengungkapkan hal tersebut melalui diplomasi parlemen, baik dalam pertemuan bilateral maupun acara internasional. Puan merupakan salah satu orang yang kerap menanyakan persoalan perdamaian.
Sekadar informasi, Puan menyampaikan hal serupa saat kunjungan kerjanya ke Serbia dan Hongaria beberapa waktu lalu.
IAPF yang diselenggarakan DPR RI ini merupakan lanjutan dari Indonesia-Africa High Level Forum (FTT) yang diselenggarakan pemerintah Indonesia pada waktu yang bersamaan di Bali.
Sebagai tuan rumah, DPR mengangkat topik “Penguatan Kemitraan Parlemen Indonesia-Afrika untuk Pembangunan” pada pertemuan IAPF. Sesi diskusi kini tengah dilakukan oleh para delegasi pada konferensi Forum Parlemen Indonesia-Afrika (jum/jpnn).