4 Tahun P3PD Berhasil Melahirkan Aparatur Desa Kreatif dan Inovatif

saranginews.com – Jakarta – Program Pemberdayaan Pemerintah dan Pembangunan Perdesaan (P3PD) telah dilaksanakan sejak tahun 2020 dan akan selesai pada tahun ini.

P3PD bertujuan untuk memperkuat kapasitas organisasi pedesaan dalam meningkatkan penggunaan dana desa.

Baca Juga: P3PD Perkuat Kapasitas Sekolah di Pedesaan, Dukung Visi Indonesia Emas 2045

Pelatihan P3PD meliputi pelatihan perangkat desa (dasar), pelatihan definisi, verifikasi dan persetujuan batas desa, pelatihan/nasehat teknis pemanfaatan pengelolaan pendapatan dan kekayaan desa, pelatihan penguatan organisasi konsultan desa (BPD).

Selain itu, pelatihan penguatan PKK, pelatihan penguatan kerjasama pedesaan, pelatihan penguatan organisasi pedesaan/organisasi kebudayaan pedesaan, dan pelatihan penguatan Posyandu.

Baca Juga: Dengan ilmu pelatihan P3PD, persoalan batas desa bisa teratasi

Direktur Jenderal Pembangunan Pemerintahan Desa (Dirjen Pemdes) Kementerian Dalam Negeri La Ode Ahmad P Bolombo mengatakan P3PD mampu mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk membangun kapasitas perangkat desa selama ini.

Misalnya untuk membentuk kekuatan perangkat desa di Jawa Timur, kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan (PMD) Jatim, ia mengatakan APBD daerah bisa melatih 500 perangkat desa dalam setahun.

Baca juga: Kepala Desa Bujang Akui Manfaat Pendidikan P3PD Simak Cerita Ini

“Jawa Timur melalui P3PD berhasil melatih 15.000 perangkat desa. Artinya 15.000 : 500, yaitu 30. Artinya P3PD bisa mengurangi 30 tahun pelatihan perangkat desa di Jatim,” kata La Ode Ahmed di Banda Aceh. pada Rabu (16/10).

Direktur Jenderal Pembangunan Pemerintahan Desa, Bapak La Ode Ahmad memuji minat peserta pelatihan perlengkapan desa (gampong) asal Aceh.

Daerah di ujung pulau Sumatera ini banyak mengirimkan orang untuk mengikuti kursus tersebut.

Bahkan, jumlah pesertanya melebihi provinsi di Pulau Jawa.

La Ode berharap dapat terus belajar bagaimana meningkatkan ilmunya dengan menggunakan sistem pembelajaran online (learning management system/LMS).

Jika pemerintahan desa bisa seperti pemerintah daerah, La Ode yakin ke depan setiap desa akan mampu melakukan digital.

“Kalau desanya menyala (bagus), maka daerahnya akan menyala,” ujarnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan (DPMG) Aceh Aznal Zahri mengatakan, pelatihan P3PD merupakan solusi kerja, motivasi dan komitmen aparat desa.

“Pesertanya ada 6 orang, umurnya 65 tahun, ketuanya ada dua, tapi yang enam ketua itu minatnya luar biasa. Empat hari penuh, ikuti setiap kursus sampai selesai,” ajak Aznal kepada kepala desa untuk merasakan manfaat kursus P3PD.

Beberapa (puluhan) kepala desa merasakan manfaat besar dari pelatihan P3PD yang mereka ikuti.

Kepala Desa Obi di Kecamatan Obi Utara, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Sabtu Kene, mengakui, upaya membangun resor pantai di desanya semakin meningkat.

Usai mengikuti pelatihan P3PD, Sabtu Kenny bergerak cepat membuat Pantai Muara Oba yang mengarah ke Tidore dan Pulau Ternate.

Salah satu yang dimanfaatkannya dalam pelatihan P3PD tersebut adalah untuk meningkatkan pariwisata yang selama ini belum ada di Pantai Muara Oba. Pelatihan ini memberikan rasa kepemilikan dan semangat kepada aparat desa Obi terhadap pekerjaan mereka.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Desa Sambirejo, Bupati Kapanewon Kecamatan Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Wahiu Nugroho.

Ilmu yang diperolehnya selama mengikuti pelatihan P3PD ia manfaatkan, khususnya untuk merencanakan proyek lapangan baru yang akan melibatkan masyarakat dalam pembangunan pedesaan.

Desa Sambirejo antara lain terkenal dengan keindahan candi-candinya seperti Candi Ijo, Candi Barong, Candi Nigiri dan Candi Duwung hingga Sumur Bandung.

Hal inilah yang membuat banyak investor ingin membangun usahanya di desa tersebut.

“Kalau desa punya rencana mandiri, uang akan datang,” ujarnya. (rl/sam/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *