Panen Raya Benih Bawang Putih di NTB jadi Langkah Konkret Menuju Swasembada Nasional

saranginews.com, Lombok Timur – Dinas Umum Hortikultura kembali melakukan pengumpulan benih bawang putih, kali ini di Desa Sembalun Bambang, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kelompok Tani Pusuk Pujata Kamis (25/7), Direktur Perbenihan Hortikultura Inti Parthvi Nashwari menyaksikan panen bersama perwakilan Dinas Pertanian dan Pertanian Provinsi NTB.

Baca juga: Percepat Target PAT, Adakan Rakor Teknis di Sulsel

Selain itu, turut hadir pula perwakilan dari Dinas Pertanian Daerah Lombok Timur, Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Provinsi NTB, Forkopima, Kepolisian, Camat, Kepala Desa serta jajaran perwakilan petani peserta kegiatan swakelola.

Inti Parthvi Nashwari, Direktur Perbenihan Hortikultura, mengatakan kegiatan swakelola sudah dimulai sejak Kementerian Pertanian (Kemonton) menjalankan program pengembangan lahan bawang putih, namun benih belum tersedia.

Baca Juga: Menteri Pertanian Amran Merouke perkenalkan varietas padi unggul yang berhasil diuji di pantry

“Melalui terobosan kampanye swakelola yang bekerja sama dengan kelompok tani, kami berharap pemerintah dapat menyediakan benih berkualitas, tepat waktu dan dalam jumlah yang dibutuhkan,” kata Inti dalam keterangannya, Rabu (31/7).

Selain itu, terus mendorong dan memotivasi petani untuk terus berproduksi.

Baca Juga: Petani Cabai Murah Aksi Dinas Pertanian, Dijamin Termurah, Ayo Buruan!

Inti mengatakan panen raya ini merupakan salah satu langkah nyata menuju swasembada bawang putih dalam program yang dilaksanakan Kementerian Pertanian melalui Direktorat Hortikultura dan Kehutanan.

Upaya untuk menjamin pasokan benih berkualitas dilakukan melalui kegiatan penyediaan benih yang dikelola sendiri.

Dikatakannya, program ini merupakan kelanjutan dari program tahun lalu.

Luas panen varietas lambu putih ini merupakan hasil perjanjian swakelola tahap kedua seluas 27 hektare. Sekitar 24 hektare sudah dipanen secara bertahap, katanya.

Ia mengatakan rata-rata hasil basah 14.624 kg per hektar.

Seluruh hasil panen akan digunakan untuk benih yang akan diserahkan pada akhir tahun 2024 dan selanjutnya digunakan untuk bantuan benih untuk pembangunan daerah pada tahun 2025, jelas Inti.

Peluang ini dihidupkan kembali melalui kegiatan bimbingan teknis untuk meningkatkan kapasitas produsen benih bawang putih.

Petani diberikan pengetahuan tentang teknik produksi benih berkualitas dan manajemen pasca panen benih bawang putih masa depan termasuk proses dormansi.

Sumber daya Pusat Penelitian Hortikultura Tropis (PKHT) IPB Kusuma Darma telah menghasilkan potensi pertumbuhan bawang putih di Sembalun dengan hasil basah 14 ton per hektar.

Ini merupakan pencapaian yang luar biasa dan masih bisa ditingkatkan.

Kusuma mengatakan salah satu keunggulan menanam bibit bawang putih di Sambalu adalah paparan sinar matahari lebih banyak dibandingkan di daerah lain sehingga hasilnya lebih baik.

Kusuma melanjutkan beberapa teknik yang dikembangkan PKHT untuk memutus dormansi benih bawang putih, yaitu teknik lokalisasi dengan menggunakan suhu dingin 5-4 derajat Celcius selama 2-4 minggu untuk mempercepat munculnya nada.

“Juga ada teknologi Finebubble untuk merendam benih bawang putih dalam air yang diberi gelembung nitrogen untuk mempercepat munculnya benih bawang putih,” ujarnya.

Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas benih adalah dengan memanen tanaman berdasarkan umur panennya, kata Kira Sangrami Sasmithaloka dari Pusat Uji Standar Peralatan Pasca Pertanian.

Hal ini terlihat dari ciri fisik tanaman, karena setiap kultivar mempunyai umur panen yang berbeda pula.

“Teknologi pascapanen yang dikembangkan BSIP adalah proses pascapanen mengeringkan dan menyimpan benih dengan menggunakan mesin pengering di toko. Kegiatan pascapanen harus dilakukan dengan baik agar benih yang dihasilkan berkualitas baik,” jelas Kira.

Pada saat yang sama, penting untuk memantau dan mengendalikan berbagai faktor yang dapat menyebabkan pembusukan benih, penurunan berat badan, serangan serangga dan kontaminasi benih selama penyimpanan. (mrk/jpnn)

Baca artikel lainnya… Dapur sembako di Merauke membawa perubahan, petani: Terima kasih Pak Jokowi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *