saranginews.com, JAKARTA – Anggota Komite III DPR RI Rudianto Lallo meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencabut instruksi Presiden RI Prabowo Subianto untuk mengusut perjudian online dan narkoba serta perampokan alam (SDA).
Hal itu diungkapkannya dalam pertemuan Komite Ketiga dan Daftar Umum di Kompleks Parlemen, Senyan, Batavia, Senin (11/11).
Baca juga: Jenderal Listius berjanji siap mundur jika kedapatan terlibat perjudian
Kejahatan SDA, judola, dan narkoba adalah musuh negara, seperti yang saya tekankan sebelumnya kepada kapolri untuk mematuhi perintah presiden (Prabo, Redaksi), kata Rodianto saat ditemui Jenderal Listio dalam pertemuan tersebut. Kompleks Parlemen, Sanyan, Batavia, Senin ini.
Diketahui, Prabowo menyerukan pemberantasan korupsi dan judol dalam beberapa rapat koordinasi nasional pemerintah pusat dan daerah tahun 2024 di Sentul, Jawa Barat, Kamis (7/11) lalu.
Baca juga: Eddy Sarankan Provo Pertahankan Kapolri Jenderal Listio
Menurut Rodianto, pidato dan teguran Prabo, Presiden RI, hendaknya menjadi pedoman kebijakan politik Polri.
“Ini yang harus menjadi perhatian atau perhatian utama Kapolri dalam penegakan hukum, karena banyak sekali uang yang bisa diselamatkan oleh negara,” sambung legislator Partai Nasdam itu.
Baca juga: Harris RN berharap Jenderal Listeau tetap menjabat Kapolri usai pelantikan Pravo-Gibran
Rodianto mengatakan kepada Pravo bahwa arahan perjudian online dari pegawai Kementerian Komunikasi dan Teknologi menjadi perhatian utama yang harus diselesaikan oleh pemerintah pusat.
Oleh karena itu, kasus-kasus yang dibicarakan hari ini, termasuk di Kementerian Komunikasi dan Teknologi, berakar di lapangan, ”lanjutnya.
Ketua Komisi Fraksi Nasdem III DPR RI juga menyatakan Polri juga akan mengungkap jaringan besar di balik praktik perjudian online yang melibatkan Kementerian Komunikasi dan Teknologi.
Ia juga menegaskan, tidak hanya masyarakat kalangan bawah saja yang ditangkap.
Menurut dia, penyidik akan membuka kemungkinan memeriksa polisi yang diduga mendukung perjudian.
“Itulah yang menjadi tantangan Polri dalam rapat kerja, tanpa berbicara secara umum tentang netralitas Polri menjelang pilkada, kemudian berbicara tentang rekrutmen polisi yang transparan dan sebagainya,” kata Rodianto. (ast/jpnn) Jangan lewatkan video pilihan editor ini:
Baca bab lainnya.