Balik Kampung ke Pulau Doom, Engelin Kardinal: Saatnya Pulang Membangun Tempat Lahir Saya

saranginews.com, Jakarta – Hidroponik merupakan salah satu cara menanam tanaman. Berbagai macam sayuran dan buah-buahan bisa ditanam dengan cara ini.

Cara ini begitu populer sehingga memudahkan pekerjaan manusia. Khususnya bagi warga penyandang disabilitas dasar. Sebab cara hidroponik sangat mudah dalam pengoperasiannya. Namun Anda harus memahami cara menggunakannya.

Baca juga: Seruan Sadar Membangun Tanah Air di Papua

Rata-rata dilakukan oleh warga atau warga yang ingin bercocok tanam, namun sesuai kebutuhan misalnya lahannya sangat terbatas. Di daerah pedesaan, daerah pesisir bahkan daerah pinggiran kota.

Meskipun hidroponik merupakan salah satu metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, namun biasanya dilakukan di dalam ruangan kaca dengan menggunakan air sebagai media yang mengandung unsur hara.

Baca Juga: Abah Maruf Pastikan Kemenangan di Tanah Air JK

Contoh terbaru dikembangkan oleh seorang perempuan bernama Angelina Yolanda Cardinal di Pulau Dum, Pulau Sorong, Papua Barat Daya. Garuda tak lain adalah tempat kelahiran mantan wakil presiden salah satu divisi maskapai penerbangan Indonesia.

“Saya pensiun setelah 36 tahun di Garu Indonesia. Jadi sekarang saya menghabiskan hari-hari saya di sini (Doom Island) tapi saya harus ke Jakarta karena saya punya keluarga. Dengan kata lain, seperti pulang ke rumah dan membuat kampung halaman. waktu, ” ujarnya saat wawancara.

Baca juga: Landasan Sastra di Tanah Air Sastra Indonesia

Apa hubungannya dengan hidroponik? Rupanya, Angeline tak pulang dengan tangan hampa, ia justru membawa metode hidroponik kepada warga Pulau Doom, sebuah solusi bertani mudah yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Terutama bagi mereka yang membutuhkan pekerjaan bagi para pengangguran.

Cara ini tidak menggunakan tanah sebagai media tanamnya, melainkan menggunakan air sebagai media tanam yang mengandung zat dan mineral tertentu. Angeline yakin benda tersebut bisa dimanfaatkan oleh warga Doom.

“Dan ketika mereka mengetahuinya, kami segera mengambil tindakan dan mencapai hasil yang sangat baik, dan mereka puas,” ujarnya seraya menambahkan bahwa aktivisme tersebut juga bersifat sosial.

Selain itu, di antara warga yang melakukan hal tersebut terdapat anak-anak sekolah minggu dan remaja yang membantu memasang jaring, membersihkan pipa air, dan menjaga kebersihan lingkungan.

Tujuannya agar dapat memberi manfaat bagi mereka yang akan terkena dampak positif, selain pengetahuan praktis bertani, dan biaya hasil panen akan digunakan untuk kegiatan atau program Sekolah Minggu. Sekadar informasi, Sekolah Minggu diperuntukkan bagi anak-anak Kristen di tempat ibadah atau gereja.

Padahal, masyarakat Qiyam baru saja menuai hasil panennya. Pengusaha di sekitar wilayah Papua Barat Daya mulai fokus pada wirausaha potensial, khususnya di industri hotel, restoran, supermarket, katering, resor, dan kapal pesiar.

“Mungkin hasilnya akan menjadi peluang untuk bekerjasama dengan banyak pengusaha, baru jika kita berada di wilayah Sorong, kita bisa memperluas ke wilayah lain di Papua untuk melihatnya,” ujarnya.

Engelin sendiri yang membawa hidroponik ke tanah air. Terlepas dari misi sosial, ini adalah cara ramah lingkungan bagi mereka untuk menggunakan teknik ini. Karena dalam proses ini digunakan bahan-bahan alami dan tidak menggunakan pestisida berlebihan.

“Prosesnya organik, sehingga sayur dan buah yang dihasilkan dari pertanian hidroponik sehat dan layak dikonsumsi,” ujarnya.

Kepulangan Angeli tak hanya untuk hidroponik, tapi juga kegiatan menarik lainnya.

Beberapa waktu lalu, ia memberikan kado Natal terindah kepada umat Kristiani di Pulau Doom dan baru-baru ini memperluas nama provinsi yang dikenal dengan Papua Barat Daya, yang dulu dikenal sebagai Papua Barat.

Pohon natal yang bahan bakunya mulai menggunakan 16.000 cangkang kerang ini berlangsung selama 12 hari dengan melibatkan pemuda gereja, majelis jemaat, pendidik dan anak sekolah minggu, serta TNI dan pemerintah wilayah Papua Barat Daya.

Pohon Natal ini memecahkan rekor MURI, pohon Natal berhias kerang pertama dan terbanyak di Indonesia (Ray/JPNN).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *