saranginews.com, BANTEN – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) terus berupaya meningkatkan perekonomian umat. Salah satunya melalui Program Keuangan Mikro Muslim (BMM) BAZNAS.
BMM merupakan program penyaluran dana ZIS dalam bentuk modal usaha kepada pengusaha masjid pada kelompok usaha mikro dan ultra mikro.
Baca juga: BAZNAS Luncurkan Program Hibah Penelitian 2024, Ini Tujuannya
Kepala BAZNAS Bidang Perencanaan, Pembelajaran dan Pengembangan, Profesor. Zainulbahar Noor mengatakan, masjid tidak hanya sekedar tempat beribadah, tetapi juga dapat menjadi sarana pengembangan potensi sosial ekonomi umat.
“Gereja bukan hanya untuk beribadah tapi juga sangat penting. Kita telah melihat bagaimana Rasulullah dahulu mendirikan dan juga melakukan kegiatan komersil di masjid-masjid, sehingga munculah gagasan yang kini diterapkan melalui BAZNAS yaitu. Pendirian BMM,” kata Zainulbahar dalam keterangannya, Kamis (29/8).
Baca juga: BAZNAS dan BNN dukung reformasi ZIS Indonesia
Prof Zainulbahar menjelaskan, program tersebut merupakan bagian dari upaya menghidupkan kembali semangat keuangan mikro di masjid-masjid di seluruh Indonesia sebagai bagian dari mensejahterakan tempat suci yang dibutuhkan jamaah.
“Kita punya BAZNAS di seluruh provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia. Kalau peluang kegiatan ekonomi kerakyatan ini digalakkan, maka kehidupan ekonomi kerakyatan akan berkembang,” imbuhnya.
Baca Juga: Alhamdulillah, Rumah Sehat BAZNAS dibantu 8 unit Ambulans
Prof Zainulbahar berharap program tersebut dapat mendongkrak perekonomian masyarakat.
“Jemaat masjid bisa berusaha melakukan kegiatan ekonomi apa pun, tidak harus koperasi, keuangan mikro, atau usaha mikro yang tergolong UMKM,” ujarnya.
Sekaligus Ketua BAZNAS Daerah. Banton, DIA. Syibli Sarjaya mengatakan, program BMM di Kabupaten Lebak diharapkan dapat menjadi salah satu solusi permasalahan masyarakat mulai dari permasalahan perekonomian, ketenagakerjaan hingga permasalahan pengembangan usaha.
“Ini merupakan upaya ikhlas BAZNAS bekerja sama dengan Gereja DKM untuk meningkatkan perekonomian jemaah agar masyarakat terhindar dari terjerumus pinjaman online dan rentenir,” ujarnya. (jlo/jpnn)