saranginews.com, Jakarta – Habib Lutfi bin Yahya mengimbau masyarakat Indonesia bersatu dan tidak mudah terpecah belah.
Masyarakat diajak untuk mendukung pemerintah dengan fokus mengakui berbagai hal yang tertinggal dalam menyambut Indonesia Emas 2045.
Baca Juga: Pelatih UPNVJ FISIP Latih Patriotisme Bagi PMI di Malaysia
Ia menegaskan, patriotisme dan patriotisme harus dijaga bersama-sama untuk menjaga NKRI dan menghindari upaya perpecahan masing-masing pihak.
Maulana Abah Habib Lutfi bin Yahya dalam khutbah pertamanya dalam khutbah dan bimbingannya mengatakan, “Indonesia adalah milik kita, kita tidak boleh memberikan kesempatan kepada oknum-oknum yang dengan sengaja memecah belah umat untuk merusak kepercayaan masyarakat terhadap TNI/Polri, pemerintah, agama.” – Rakernas Ndaru (Nederek Guru) Jakarta, Kamis Ndaru Pandu bergelar NKRI. (8/8).
Baca Juga: Makam Afif Maulana Digali, Dokter Forensik Kumpulkan 19 Sampel untuk Ditemukan Kembali
Diisi dengan rapat keamanan negara pra Rekarnas dalam rangka memperingati HUT RI ke-79 dan peluncuran buku berjudul “Lampu Merah Putih”.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Vantipress) ini mengatakan, melalui buku Cahaya Merah Putih, ia ingin menghidupkan kembali dan mengajarkan nilai-nilai patriotisme dan patriotisme kepada generasi muda masa depan Tanah Air.
Baca Juga: Suap Pemilu PPPK di Batu Bara, Adik Mantan Bupati Dapat Rp 2 Miliar, Almaak
Ia menilai nilai-nilai tersebut mulai runtuh dan dikhawatirkan akan menjadi musuh bagi Indonesia sendiri.
“Indonesia mempunyai banyak tanah, pertanian, air, semua itu tidak lepas dari anugerah Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia,” ujarnya.
Habib Lutfi menambahkan, tantangan yang dihadapi masyarakat di masa lalu, dapatkah mereka mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para orang tua yang mendirikan bangsa dengan mencurahkan keringat dan darahnya untuk ibu pertiwi.
Ketua Ndaru, LSM yang pernah mendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024, memuji upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi pangan. Karena itu penting untuk menghadapi tantangan masa depan.
“Mudah-mudahan Presiden terpilih insya Allah bisa menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi masyarakat tanah air terkait dengan negara berkembang Indonesia, negara emas Indonesia,” ujarnya.
Organisasi Persatuan Ndaru (Nderek Guru) atau Ndaru Swayamsevak, merupakan organisasi yang didirikan pada tanggal 29 November 2023 atas restu Habib Lutfi Bin Yahya.
Sejak dicanangkan pada 17 Desember 2023, Ndaru kini memiliki DPW provinsi di hampir 28 provinsi, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Riau, Kepulan Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DK Jakarta, Jawa Barat. , Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan. Kalimantan Utara.
Lalu Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Tenggara, Papua Tengah, Sulawesi Tengah dan 1 wakil asing asal Amerika.
“Saya senang sekali karena hari ini Ndaru menyelesaikan 8 bulan dan mengukuhkan 28 provinsi. Kenapa hari ini? Karena hari ini bertepatan dengan bulan 8, 8, dan 8 (2024),” kata DPP Ndaru, Aditya Yusma.
Ndaru merupakan organisasi masyarakat pimpinan Habib Lutfi yang didirikan sebagai relawan pendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.
Setelah sukses mengantarkan Prabowo-Gibran terpilih menjadi presiden dan wakil presiden 2024-2029, Ndaru menjelma menjadi organisasi nasional yang bertujuan menjadi pemimpin NKRI.
Sementara itu, Ketua DPR RI La Nyalla Mataliti yang turut hadir dalam peluncuran buku tersebut mengatakan, Habib Luthfi adalah sosok teladan sebagai tokoh agama. Habib Luthfi tidak hanya menjunjung tinggi nilai-nilai agama dalam hidupnya tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme.
Menurutnya, prinsip patriotisme dan patriotisme Habib Lutfi tidak bisa diragukan lagi. Habib Lutfi menulis buku Chahaya Merah Putih, pengenalan mendalam dan ciri-ciri bangsa Indonesia, bangsa yang besar, bangsa yang lahir dari sejarah panjang negara kepulauan dan kesultanan, bangsa yang memiliki nilai-nilai Tuhan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah dan keadilan sosial. . (esy/jpnn) Yuk tonton lagi video ini!