saranginews.com, Jakarta – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memberikan pelayanan ke seluruh pelosok tanah air dengan semangat ketahanan air dan perekonomian nasional.
Sekretaris ASDP Shelvi Arifin mengatakan, pekerjaan di daerah ditingkatkan dengan memperbanyak kapal dan meningkatkan pekerjaan di pelabuhan.
Baca Juga: ASDP mengukuhkan diri sebagai perusahaan pelayaran terbesar di dunia dengan mengoperasikan 225 kapal
Sebagai informasi lebih lanjut, ASTP yang sebelumnya merupakan perusahaan publik mulai bertransformasi menjadi organisasi standar global dengan mengubah statusnya menjadi lembaga pemerintah pada tahun 2004.
Dalam kurun waktu 10 tahun (2004 – 2013) sejak PT ASDP berubah status menjadi Indonesia Ferry, lalu lintas yang menggunakan jasa penyeberangan meningkat dua kali lipat, dan hal ini menjadi alasan mendesak bagi perusahaan untuk menambah jumlah kapal air.
Baca Juga: Semester I 2024, Persetujuan PT Tingkatkan Penjualan Indoor Tungal Prakarsa
Peningkatan jumlah kapal ASDP dimulai pada tahun 2012.
Saat ini ASDP telah menjadi perusahaan pelayaran terbesar di dunia dengan 225 kapal beroperasi dan melayani lebih dari 314 pelabuhan di seluruh negeri.
Baca selengkapnya: RMA Indonesia kembali hadirkan Program Bakti Kemerdekaan menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
Jumlah kapal dan layanan feri meningkat secara signifikan setelah pengambilalihan perusahaan pelayaran.
Dengan memiliki banyak kapal ini, kami menghubungkan masyarakat atau ASDP sebagai jembatan pulau yang menghubungkan Indonesia dari Sabang ke Merak, Miangas hingga Rode.
“Semangat perekonomian maritim nasional senantiasa kami dorong agar masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang lebih baik dari ASDP. “Kami ingin menjadi BUMN untuk memastikan negara menjadi penyedia jasa utama di seluruh negeri,” ujarnya.
Berdasarkan data perusahaan, 70% layanan penyeberangan merupakan metode rintisan yang mendorong kerja sama operasi untuk wilayah 3T (dalam, perbatasan, dan luar negeri). 30% sisanya merupakan metode komersial yang mendukung metode pionir agar dapat terus berjalan dengan baik.
Shelvi kembali menegaskan, ASDP berkomitmen memberikan layanan pelayaran yang efisien untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi melalui pelayaran. “Kami terus meningkatkan operasional dengan menambah jumlah kapal agar ASDP tetap menjadi yang terdepan dalam melayani masyarakat,” kata Shelvey.
Kegiatan semester I-2024 menunjukkan ASDP meraih prestasi signifikan dengan melayani 5,89 juta penumpang dan 11,42 juta kendaraan, memfasilitasi peluang pelayanan dan transaksi melalui penerapan digitalisasi di 37 pelabuhan seluruh Indonesia.
Digitalisasi berdampak positif terhadap kualitas bisnis ASDP.
Dengan bertambahnya pasokan pengguna jasa, ASDP memperkirakan pendapatan pada kuartal I 2024 sebesar Rp 2.560 triliun, meningkat 9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Laba yang tercatat mencapai Rp356 miliar mencerminkan dampak teknologi digital baru yang diterapkan.
“Sejak tahun 2014, ASDP telah merencanakan penambahan kapal sesuai dengan perkiraan peningkatan jumlah penumpang dan barang. Proyek tersebut ada dalam RJPP yang telah disetujui oleh Kementerian BUMN sehingga kami dapat terus melayani masyarakat. pelayanan yang lebih baik,” katanya.
Pendapatan dan keuntungan meningkat lebih dari dua kali lipat selama 10 tahun terakhir, menurut laporan keuangan.
Pendapatan ASDP meningkat 188% dari Rp1,71 triliun pada akhir tahun 2013 menjadi Rp4,93 triliun per Desember 2023.
Sedangkan laba meningkat 317% dari Rp151 miliar pada akhir tahun 2013 menjadi Rp630 miliar per Desember 2023.
“ASDP berhasil mengembangkan kinerja keuangan yang sehat dan berhasil meningkatkan margin keuntungannya selama 10 tahun terakhir” (chi/jpnn)
Baca Cerita Selengkapnya… PT ASDP dan KPK Panggil Dirut Jembatan Nusantara Yulman Jamal Selidiki ITR 1.3D