Jepang
CEO Antum, Nico Kanter, mengatakan Antum berkomitmen dalam pengelolaan bisnis yang mengutamakan kesadaran lingkungan dan sosial serta keselamatan melalui tata kelola perusahaan yang baik.
Baca Lebih Lanjut: Akreditasi KAN dan LBMA Mengukuhkan Kualitas Logam Mulia Terbaik
Padahal, Entom sudah menyiapkan peta jalan dekarbonisasi.
Tak hanya itu, Antum juga berkomitmen untuk maju dan tumbuh bersama masyarakat dengan berbagi manfaat ekonomi langsung dan tidak langsung secara berkelanjutan, sehingga dapat berkontribusi dalam meningkatkan gaya hidup dan kesehatan masyarakat serta mitra
Baca Juga: Ribuan Pelari Selesaikan Acara Digiland Run 2024, Diva Penjual Eksklusif Hingga 19
“Untuk mendukung dekarbonisasi, Entom telah melakukan beberapa upaya, antara lain bekerja keras dan menggunakan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Hal ini dilakukan sesuai dengan undang-undang yang berlaku untuk mengurangi penggunaan energi, mendorong transisi energi dan mengurangi emisi, pengelolaan limbah dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik.
Baca selengkapnya: Melalui kampanye Go Green, kerja sama Indonesia dan Taiwan dapat menghadirkan solusi efektif
“Hal ini juga sejalan dengan apa yang dilakukan pemerintah agar pada tahun 2060 tidak ada tepung terigu,” jelasnya.
Secara teknis, rencana dekarbonisasi Entom mencakup perubahan metode penambangan bawah tanah, pemasangan sistem pengendalian emisi di pabrik feronikel, penggunaan bahan bakar B30 dan B35 untuk kendaraan penambangan, dan penggunaan panel surya di jalan tambang dan banyak bisnisnya yang melibatkan penerangan.
“Kami terus berupaya untuk menggantikan minyak bumi dalam produksi bijih nikel dari fosil dengan listrik dari pembangkit listrik tenaga air dari PLN, yang diharapkan mampu mengurangi emisi GRK dalam produksi feronikel,” jelas Niko.
Sebagai informasi, karena signifikansinya di sektor ESG, Antam menjadi bagian dari ESG Index di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Saham-saham terakhir ini masuk dalam indeks ESG di BEI antara lain Indeks SRI-KEHATI, Indeks IDX KEHATI ESG Sector Leaders, dan Indeks IDX KEHATI ESG Quality 45 untuk periode perdagangan Juni hingga November 2024. (chi/jpnn)