17 Tahun Mengabdi, Guru P1 Beserdik Diberhentikan, Kapan Diangkat PPPK? 

saranginews.com, SLEMAN – Nasib malang menimpa guru P1. Sejak disahkannya Pemilu PPPK (PG) 2021, lebih dari 14 ribu orang belum terpilih menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). 

Dari jumlah tersebut, kami memperkirakan tidak semuanya bisa diterima pada seleksi PPPK 2024.

Baca Juga: Merasa Terjebak Saat Seleksi PPPK 2021, Guru P1 Ajukan 6 Pertanyaan

Direktur Jenderal (Kemendikbudristek) Guru Kemanusiaan Pendidikan (GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nunuk Suryani mengatakan, 2 ribu guru P1 tidak akan dilantik tahun ini. 

Alasannya masih sama, yaitu subyeknya gemuk, usulan pemerintah daerah minim karena alasan anggaran yang terbatas. 

Baca Juga: 5 Berita Terhangat: Penerimaan CPNS 2024, Guru P1 Negeri Diterima, 150 Kursi Jalur Dikenakan Sanksi

Pemilu PPPK 2021 bisa dibilang bencana karena banyak guru yang tertinggal.

Mirisnya, guru yang dipecat adalah guru senior dan guru bersertifikat (bajingan). 

Baca Selengkapnya: Dana 1,7 Juta untuk PPPK 2024: Ini 30 Pemda dengan Sisa Guru P1

Pengalaman Fajr Aris Setiawan, Guru P1 Kabupaten Slayman mengadu nasibnya ke Komisi X DPR RIRI saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) pada 4 Juli 2024.

Dia bilang dia meninggal di Slayman pada 180 P1. Memang Pemkab Slayman ingin menuntaskan P1, namun banyak kendala. Salah satunya adalah tidak adanya persyaratan yang ditentukan dari sekolah. 

“Kami kesulitan mendapatkan guru swasta untuk mendapat penempatan karena sekolah negeri sudah memiliki guru honorer pertama,” ujarnya. 

Di sisi lain, kata Fajr, hanya sedikit guru swasta yang tertinggal. Subuh sendiri juga terdampak dengan keikutsertaan pada Pilkada PPPK 2021.

Masa kerja 17 tahun dan Surat Izin Profesi Guru (TPG) hilang begitu ia mendapatkannya. 

“Saya sudah kehilangan segalanya. Saya tidak punya pekerjaan lagi,” kata Fajr sambil menahan air mata. 

Dengan suara gemetar, Fajr menceritakan perjuangannya menemui Komisi X DPR RI. Di satu sisi, saya tidak punya uang karena kehilangan pekerjaan. 

Di sisi lain, pertemuan dengan Komisi X sangat penting karena bisa memperjuangkan masa depan P1. Untung Fajar punya dana dari P1. 

“Namun, saya masih khawatir dengan pertemuan dengan dewan 

Oleh karena itu, Fajr meminta kepada komisi agar guru P1 yang dipecat bisa kembali mengajar. 

Sebab, banyak guru P1 yang mencoba mencari sekolah baru, namun ditolak karena statusnya P1. (esy/jpnn) 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *