saranginews.com, JAKARTA – Pimpinan pusat Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (HIMA PERSIS) menyelenggarakan madrasah laut di Pusdiklat Litbang Kemenag RI Siputat, Tangsel.
Agenda tersebut merupakan rangkaian kegiatan untuk memperkuat pemahaman dan kepekaan kader Hima Persis terhadap permasalahan kelautan di masyarakat.
Baca Juga: Hima Persis: Hentikan Kejahatan Israel terhadap Palestina
Selanjutnya agenda Madrasah Maritim sendiri merupakan kegiatan awal dari Program Ekspedisi Pesisir HIMA PERSIS yang akan menjadi tindak lanjut dari kader alumni Madrasah Kemaritiman, kata Ketua Umum PP HIMA PERSIS Ilham Nurhidayatullah dalam keterangannya. Pernyataan pada Senin (1/7/2024).
Selain itu, Ilham Nurhidayatullah juga menyampaikan bahwa melalui kegiatan Madrasah Maritim Hima Persis diharapkan dapat menjadi wujud pengembangan semangat keislaman, keindonesiaan dan kemaritiman sehingga dapat mendorong terwujudnya Indonesia sebagai kawasan maritim global sumbu
Baca Juga: Daftar Nama Peraih Penghargaan Hima Persis Di Bawah Ini, Selamat
Arianthomi Yandra, Ketua Panitia Kegiatan Madrasah Maritim, juga menyampaikan bahwa kehadiran Madrasah Maritim merupakan respon kritis terhadap kondisi yang ada di masyarakat.
Indonesia memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada, namun yang mengkhawatirkan adalah masyarakat pesisir Indonesia masih terjebak di bawah garis kemiskinan.
Baca Juga: Ulang Tahun ke-28, Hima Persis Luncurkan Desa Digdaya di Kabupaten Semarang
Untuk menyikapi permasalahan tersebut, maka tema acara Madrasah Maritim kali ini adalah “Proyek Generasi Muda dalam Mewujudkan Indonesia sebagai Global Maritime Hub”.
Kegiatan pembukaan Madrasah Maritim ini juga dihadiri oleh Herudin Amin, Anggota DPR RI yang juga Ketua IKA Himapi (Himpunan Keluarga Alumni HIMA Persis).
Herudin Amin juga menjelaskan bahwa samudera Al-Qur’an dipahami tidak hanya dengan akal tetapi juga dengan hati. Pasalnya, cahaya (ilmu) dibutuhkan untuk memahami lautan gelap, menikmati buah kekayaan, dan sebagainya.
Oleh karena itu, penting untuk mempelajari dan memahami lautan.
Selain itu, Herudin Amin juga menyampaikan bahwa Indonesia sebagai negara arkeologi sudah seharusnya menjadikan Indonesia sebagai hub maritim dunia.
Namun, kata dia, agar Indonesia bisa mewujudkan diri sebagai hub maritim dunia, diperlukan peningkatan sumber daya manusia di pesisir pantai.
Ia berharap kehadiran Madrasah Maritim HIMA PERSIS menjadi wahana untuk mendorong lebih banyak sumber daya manusia sehingga dapat mendorong Indonesia mewujudkan diri sebagai hub maritim dunia.
Selain itu, rangkaian pengukuhan Madrasah Maritim juga dihadiri oleh Wakil Sekretaris PP PERSIS Ustaz Faisal Noorsiamsi yang menggantikan Ketua Umum PP PERSIS Ustaz JJ Zainuddin.
Menurut Uztaz Faisal, untuk memahami laut kita harus menganggapnya sebagai nahkoda, dimana nahkoda tidak sendirian dalam mengendalikan kapal tetapi ada banyak pihak yang membantu, misalnya ada juru mudi.
Sehingga perlu kerja sama dan kolaborasi untuk mengendalikannya, seperti halnya lautan yang perlu banyak kerja sama untuk mengelolanya.
Dr. Nikken Financia Gusmawati dari Koordinator TAP Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan RI, yang turut menyampaikan keynote address dalam rangkaian pengukuhan ini.
Dalam kesempatan itu, Niken Financia mengucapkan terima kasih atas kehadiran Madrasah Maritim Hima Persis.
Menurut Niken, Madrasah Maritim HIMA PERSIS merupakan agenda yang unik dan jarang terlihat.
Pasalnya, banyak masyarakat yang belum mengetahui cara memantau permasalahan kelautan, sehingga agenda Madrasah Maritim diharapkan dapat meningkatkan kepekaan dan kualitas sumber daya manusia di bidang kelautan.
Selain itu, agenda madrasah maritim ini juga dihadiri oleh para pelajar yang berharap generasi muda juga membawa kesuksesan bagi sektor maritim di Indonesia.
Selain itu, dilakukan pula bedah buku Fiqih Maritim oleh Lamalam Pahala (mantan Ketua Umum PP Hima Persis) bersama Parid Ridwanuddin (Manajer Ekspedisi Walhi Pesisir dan Maritim) dan Dani Setiawan (Ketua Umum) dalam bahasa Indonesia usai pembukaan Madrasah Maritim Masyarakat Nelayan Tradisional (Jumat/jpnn).