saranginews.com, JAKARTA – Sekitar 100 orang, termasuk mahasiswa pascasarjana dan alumni, dikirim ke Kampus IPMI, Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Investment Club atau Galeri Investasi untuk mendapatkan pelatihan konkrit mengenai pasar modal.
Ketua KSPM IPMI Tristan Elfan mengatakan para mahasiswa sangat antusias mengikuti program SPM karena materi yang disampaikan dengan konsep yang relatable dan menarik.
Baca Juga: Brides Ajari Anggota TPAKD Tentang Pasar Modal & Berinvestasi
Selain itu, metode yang diterapkan adalah “learning by doing”, sehingga seluruh peserta harus memiliki akun share terlebih dahulu yang dibuat secara online dengan KB Valbury Sekuritas dan dalam beberapa jam akun mereka akan lengkap dan siap digunakan.
“Jika kita melihat data, investor di Indonesia semakin hari semakin meningkat, namun permasalahan investor ritel adalah kurangnya edukasi. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap investor yang masuk ke pasar modal untuk memiliki mentor yang memberikan edukasi. ” kata Tristan.
Baca Juga: Begini Cara Berinvestasi di Pasar Modal Melalui BRImo
Ardo Dwitanto, Kepala Galeri Investasi sekaligus dosen tetap IPMI, mengatakan edukasi merupakan wujud komitmen IPMI dalam meningkatkan literasi dan inklusi di pasar modal Indonesia.
“Kami ingin mahasiswa kami tidak hanya mempelajari teori investasi dan keuangan, tetapi juga menjadi investor pasar modal dan pada akhirnya dapat menjadikan kehidupan mereka lebih baik dan sejahtera. Kedepannya, bersama KB Valbury Sekuritas dan BEI, kami akan terus mendidik masyarakat melalui SPM,” kata Ardo.
Sekadar informasi, Galeri Investasi merupakan program yang terus didukung oleh Bursa Efek Indonesia dengan harapan edukasi literasi keuangan kepada pelajar dan masyarakat umum dapat berjalan dengan baik.
Kegiatan SPM (Sekolah Pasar Modal) dibagi menjadi dua sesi berdasarkan tema “Investing for a Better Life” yaitu pengenalan pasar modal yang dibawakan oleh tim Bursa Efek Indonesia dan puncak acara pada sesi kedua dengan pemateri bertema “Investasi untuk Kehidupan yang Lebih Baik” yang dibawakan oleh spesialis galeri investasi Jonathan Jordian, pendiri Komunitas Saham Anti-Pusing. (mcr10/jpnn)
