saranginews.com, Jakarta – Rumah Sakit Atma Jaya (RSAJ) menyadari bahwa populasi geriatri (penduduk lanjut usia) memerlukan perhatian intensif berupa perawatan intensif penuh.
Hal ini diperlukan untuk mengimbangi peningkatan jumlah penduduk berusia di atas 60 tahun di Indonesia, yang kini mencakup 20 persen dari total penduduk nasional yang berjumlah 275 juta jiwa.
Baca Juga: Peringati Hari Lansia Nasional, Bank Mandiri adakan operasi katarak di bawah naungan Taspen Steady Looking
“Mengingat kelompok usia di atas 60 tahun ini sering menderita penyakit penyerta atau dua atau lebih penyakit sekaligus dalam hidupnya, maka penting untuk memberikan perhatian khusus pada populasi lansia,” kata Direktur RS Atma Jaya, Dr. . Devi Angreni, M.M. RS Atma Jaya, Plut, Jakarta, Jumat (6/6).
Hal itu diungkapkan Devi saat memberikan sambutan pada peresmian pusat kesehatan terpadu baru, Atma Jaya Geriatrics & Wellness Centre, khusus lansia.
Baca Juga: Sinergi Atma Jaya-Perhuma Artinya Komunikasi Sains dan Praktek Menjadi Relevan
Pusat pelayanan kesehatan terpadu menyediakan dokter spesialis penyakit geriatri dan pasien sendiri dapat memberikan layanan kesehatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi unik pasien geriatri.
Devi mengatakan, RS Atma Jaya menerapkan konsep one stop service yang akan memudahkan pasien geriatri dalam mengakses berbagai layanan kesehatan, termasuk anggota keluarga pasien.
Devi mengatakan, kami berupaya meningkatkan kualitas hidup lansia dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti psikologi dan lingkungan yang mempengaruhinya.
Lantai tiga memiliki fasilitas khusus yang menawarkan berbagai layanan mulai dari layanan terapi sel, perawatan kecantikan, dan perawatan di rumah dalam satu tempat (one-stop services), yang memfasilitasi solusi bagi pasien.
“Hal ini juga akan mengurangi perjalanan yang melelahkan bagi pasien lanjut usia saat menerima pengobatan. Pelayanan terpadu akan memungkinkan koordinasi yang lebih baik dan cepat dari berbagai tim medis dan profesional kesehatan yang terlibat dalam perawatan pasien lanjut usia,” ujarnya.
CEO Atma Jaya Healthcare Edward mengatakan Geriatrics & Wellness Center berperan penting dalam menerapkan pendekatan pengobatan holistik.
“Pendekatan ini mempertimbangkan aspek kesehatan fisik, psikologis, spiritual, dan sosial serta mengintegrasikan berbagai modalitas pengobatan dari terapi tradisional hingga terapi alternatif,” kata Edward.
Rektor Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta, Profesor Dr. Yuda Turana, Sp. S(K) mengatakan, sangat istimewa peresmian fasilitas pelayanan terpadu kali ini dalam rangka HUT RS Atma Jaya ke-48.
Pelayanan geriatri dan wellness center antara Unica Atma Jaya Jakarta dan RS Atma Jaya di bidang pelayanan kesehatan juga merupakan bentuk integrasi dan percepatan yang unggul dan terpadu.
“Seperti diketahui, RS Atma Jaya merupakan rumah sakit pendidikan utama Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unica Atma Jaya Jakarta. Kerja sama integrasi ini merupakan upaya menjawab tantangan dunia kedokteran dan kesehatan. Atasi dengan aksi bersama lintas disiplin ilmu,” kata Yuda Turana yang juga dikenal sebagai Manusia Demensia Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Unica Atma Jaya juga mengungkapkan pihaknya akan mengembangkan Program Studi Interdisipliner (PRODI) yang terkait dengan bidang kesehatan. Program studi antara lain Magister Manajemen Rumah Sakit, Magister Hukum Kesehatan, Fakultas Teknologi Inovasi Medis dan Pendidikan Spesialis.
Banyak tim medis multidisiplin yang memberikan penanganan komprehensif terhadap kondisi kesehatan pasien.
Pasien lanjut usia ditangani oleh dokter spesialis gerontologi, kesehatan mental, rehabilitasi medis, dermatovenerologi, dan spesialis keluarga di perawatan primer. Diantaranya dokter ahli Dr. Rensa Sp.PD-K.Ger., Prof. Dr. Dr. Yuda Turana Sp.S (K), Dr. Petrasama Sp.OT (K) dan Dr. Inneke Jane Hidjat Sp.D.V.E.(mcr10/jpnn)