RDP Komisi VII: Hanya Produksi Migas Pertamina yang Meningkat

saranginews.com, JAKARTA – Produksi migas Tanah Air untuk lapangan Pertamina meningkat produksinya, meski produksi migas Tanah Air menurun.

Capaian tersebut dirayakan dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi VII DPR, PT Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan SKK Migas, di Jakarta, Kamis (6/6).

BACA JUGA: Hebat! Produksi minyak Pertamina akan meningkat 10 persen pada tahun 2023

“Betul sekali. Di lapangan hulu migas yang dikelola Pertamina, produksi minyak akan mencapai 337 ribu barel per hari pada tahun 2022, dan 339 ribu barel per hari pada tahun 2023. Blok masuk Kami direkturnya, pekerjaannya meningkat signifikan,” kata Wakil Direktur Jenderal PT Pertamina Wiko Migantoro.

Anggota Komisi VII Ramson Siagian sebelumnya menanyakan apakah akan ada penurunan penambahan gedung dari tahun 2022 ke 2023 dan penurunan penurunan blok yang tidak dikelola oleh Pertamina.

BACA JUGA: Rayakan HUT ke-59, Telkom Gelar Digiland Run 2024, Daftar Cepat!

Pada tahun 2023 misalnya, menurut Ramson terjadi penurunan sebesar 415 ribu BPH atau turun dari produksi tahun 2022 sebesar 417 ribu BPH.

Artinya, akan terjadi penurunan sebesar dua ribu barel per hari. Tapi operatornya bukan Pertamina, yang penurunan paling besar adalah Cepu 7% dan ExxonMobil, kata Ramson.

BACA JUGA: Pertamina Hulu Rokan yakin masih ada upaya yang harus dilakukan untuk mendongkrak perekonomian daerah

Seiring dengan peningkatan produksi, Wiko juga menyebut PHE menyumbang penerimaan pajak senilai $3 miliar kepada pemerintah.

“Sejauh ini kontribusi PHE kepada negara mencapai $4,2 miliar yang berasal dari Penerimaan Pajak Negara (PNBP),” kata Wiko.

Sementara dari sisi Tingkat Waktu ke Waktu (TKDN), Wiko menyebutkan capaian TKDN industri migas pada kegiatan PHE pada tahun 2023 tercatat sebesar 60,19% atau menelan biaya sebesar 37,4 triliun. “Capaian TKDN di atas level, tahun 2021, 2022, dan 2023 pencapaian kita di atas level.” Bahkan pada tahun 2023, angkanya akan mencapai puncaknya lebih dari 2 persen di atas angka nasional, kata Wiko.

Sementara dari sisi pengadaan, Wiko mengatakan seluruh proses pengadaan di PHE dilakukan secara terbuka dan sesuai dengan praktik manajemen yang baik.

“Tentunya dengan sistem pembelian digital seperti GEP Smart, sudah ada aplikasi pembelian barang dan jasa. Selain itu, ada aplikasi kontrak U-Can dan aplikasi monitoring SCM yaitu Solution,” kata Wiko.

Itu diperiksa oleh otoritas terkait untuk dewan seleksi. Selain itu, panitia seleksi juga harus diberi mandat sebagai panitia remunerasi

“Juga harus menandatangani CoC dan CoI, menyampaikan laporan kepatuhan dan laporan LHKPN,” kata Wiko dalam rapat yang dipimpin Bambang Haryadi.

“Pendaftaran tentunya dibuka di website CIVD. Dan peserta harus mendaftar ke CIVD,” lanjutnya.

Menanggapi pemaparan PHE, Anggota Komisi VII Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah menyampaikan apresiasinya, khususnya atas kontribusi TKDN.

“Untungnya TKDN sudah kuat di bidang migas,” kata Gus Falah.

Gus Falah juga berharap PHE terus meningkatkan produksi minyak tanah air (chi/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *