Menko Airlangga Berharap Lotte Chemical Jadi Stimulus Industri Petrokimia Hilir Lokal

saranginews.com, SEOUL – Kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Republik Korea sedang meningkat setelah perdagangan bilateral diperkirakan mencapai $20,8 miliar pada tahun 2023.

Sebagai investor terbesar ke-7 di Indonesia pada tahun 2023, total investasi Republik Korea sekitar 2,5 miliar dolar.

Baca Juga: Lotte Chemicals akan bangun pabrik petrokimia di Banten

Jumlah ini lebih dari 200 juta dolar dibandingkan tahun sebelumnya.

Salah satu investasi besar yang dilakukan adalah pembangunan pabrik petrokimia Lotte Chemical.

Baca Juga: CEO LG CNS Bertemu di Seoul, Menko Dorong Airlanga Berinvestasi dalam Pengembangan Teknologi

Perusahaan kimia terintegrasi asal Korea ini didirikan pada tahun 1976 dan merupakan perusahaan terbesar ke-7 di dunia dengan struktur laba yang stabil.

Realisasi investasi PT Lotte Chemical Indonesia berupa pembangunan kompleks hilir petrokimia atau LOTTE Chemical Indonesia New Ethylene Project (LINE Project) di Ceylon, Banten senilai puluhan triliun rupiah pada rekahan minyak. .

Baca: CEO Hyundai bertemu Airlanga untuk membahas jaringan hidrogen dan kemampuan pemasok lokal

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlanga Hartarto mengatakan, pembangunan pabrik hilir petrokimia oleh PT Lotte Chemical merupakan salah satu bentuk investasi yang benar-benar membuahkan hasil.

“Tentunya saya sangat mengapresiasi investasi tersebut,” kata Menko Airlanga, Senin (20/5) saat bertemu dengan Presiden Lotte Chemical Company dalam kunjungan kerja ke Republik Korea.

Memanfaatkan kesempatan ini, Menko Airlanga mengapresiasi Lotte Chemical yang telah berinvestasi dan membangun pabrik hilir petrokimia.

Investasi tersebut akan menampung 15.000 orang selama konstruksi dan 1.300 orang selama operasi komersial.

Saat Presiden Joko Widodo mengunjungi lokasi pabrik pada September 2023, pembangunannya sudah selesai 73 persen.

Pembangunan tersebut ditargetkan selesai dan beroperasi pada tahun 2025.

Pabrik tersebut akan memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 3,1 juta ton.

Target produksi pada tahun 2025 adalah 1 juta ton etilen, 520.000 ton propilena, dan 250.000 ton polipropilena per tahun.

Saat ini, Indonesia masih mengimpor bahan kimia (etilen, propilena, dan polipropilen) dalam jumlah besar.

Kapasitas industri produk tersebut di dalam negeri saat ini hanya 7,1 juta ton per tahun, sehingga masih ada upaya yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri guna meningkatkan permintaan produksi.

Menko Airlanga berharap investasi pembangunan pabrik kimia PT Lotte dapat menghidupkan kembali industri petrokimia dalam negeri.

Menko Airlangga mengatakan, “Selain itu, diharapkan dapat mendorong terciptanya lapangan kerja baru bagi masyarakat.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *