Pendeta Gilbert Lumoindong Digugat Aktivis Kristiani di PN Jakpus

saranginews.com, Jakarta – Sosok Pendeta Gilbert Lum Wendong masih menjadi sorotan, menghadapi berbagai laporan polisi karena penodaan agama setelah khotbah kontroversial yang dianggap menyinggung umat Islam dan Kristen menjadi viral di media sosial.

Kali ini Gilbert Lum Wendong digugat secara perdata oleh Valianto, seorang aktivis Kristen yang merasa khotbahnya tidak sesuai dengan citra jemaah pada Jumat, 26 April 2024 di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, nomor perkara: 247/Pdt . G/ 2024/PN Jkt.Pst, diajukan di SIPP PN Jakarta Pusat.

Baca Juga: Pendeta Gilbert Diduga Hina Agama, Ketua PTI Minta Polisi Tegas

Andre Christian selaku kuasa hukum perdata Valianto menjelaskan, pihaknya telah berwenang mendampingi kliennya dalam Perkara Perdata Nomor: 247/Pdt.G/2024 PN Jkt Pst di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan Pdt hukum. Gilbert Lomwendong sebagai terdakwa.

“Klien kami menggugat Pendeta Gilbert Lom Wendong ke PN Jakarta Pusat atas perbuatan melawan hukum berdasarkan Pasal 1372 KUH Perdata,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (5/2).

Baca Juga: Pendeta Gilbert Lomandang Kembali Ditangkap Karena Penodaan Agama

Andrey mengatakan, dalam video yang viral di media sosial, Gilbert Lom Vendang menghina umat Kristiani selain memberikan zakat 2,5%.

“Dia membuat narasi untuk membandingkan ibadah Muslim dengan ibadah Kristen, ketika dia memberikan zakat fitrah kepada umat Kristen dan 2,5 persen kepada umat Islam,” kata Andre.

Baca Juga: Peran KPI Pendeta Gilbert Lom Wandong Lapor ke Polda Metro Jaya

Selain itu, Pendeta Gilbert juga menyampaikan bahwa dengan memberikan zakat fitrah sebesar 10% maka ibadah dapat dilakukan dengan nyaman.

Selain itu, klien kami yang beragama Kristen kaget dan sedih ketika dalam ceramahnya seorang pendeta menyebutkan bahwa jumlah yang diberikan oleh umat Kristen sama dengan yang diberikan umat Islam (zakat 2,5 persen) dengan besaran tergantung kadarnya. Dan tata cara ibadah yang digambarkan pun dilakukan dengan bercanda sehingga banyak hadirin yang tertawa.

Ia mengatakan, seharusnya Pendeta Gilbert Lum Wendong lebih berhati-hati dan tidak bercanda saat berkhotbah di depan jamaahnya.

“Karena pengaruhnya negatif. Mimbar di gereja hanya untuk memberitakan kebenaran dan memuliakan nama Tuhan,” kata Andre yang berasal dari firma hukum dan firma hukum riset (cuy/jpnn).

Baca artikel lainnya… Polda Metro Jaya selidiki dugaan penodaan agama yang dilakukan pendeta Gilbert Lum Wendong

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *