Cekcok Maut Membangunkan Sahur, Satu Nyawa Melayang

saranginews.com, JAKARTA – Polisi membantah pelaku AF (25) tewas akibat perkelahian, namun hanya karena perkelahian di Jalan Baru, Kecamatan Cilining, Jakarta Utara, Selasa dini hari.

Kapolres Fernando Saharta Saragi, Selasa, mengatakan, “Yang terjadi bukan perkelahian, melainkan kerusuhan yang berakhir dengan terbunuhnya korban yang kemudian meninggal dunia.

BACA JUGA: Kapolres Jakarta Pusat dan Kadis Pendidikan menangkap 170 pelajar yang diduga tawuran

Menurut dia, hal itu bukan tawuran karena mereka keluar rumah bukan dengan membawa senjata tajam, melainkan untuk membangunkan warga saat sahur.

“Jika terjadi perkelahian, mereka keluar rumah dengan membawa senjata tajam dan peralatan lain yang siap untuk saling berkelahi.”

BACA JUGA: Polisi Tangkap Mahasiswa yang Menghasut Tawuran di Media Sosial

Ia mengatakan, saat ini penyidik ​​masih mendalami keberadaan dua orang pelaku tersebut.

“Kami sudah memeriksa tiga orang saksi dan masih banyak lagi saksi yang kami wawancarai untuk mengusut kasus ini,” ujarnya.

BACA JUGA: Sejarah Pengeroyokan Warga di Jakarta Pusat yang Dilakukan Agen TNI, Berawal dari Pemaksaan

Ia mengatakan, kejadian tersebut terjadi saat dua orang saksi dan korban sedang mencari rekannya dan bertemu dengan sekelompok anak muda yang membangunkan warga saat sahur (ngoprek).

Korban dan dua orang saksi ikut rombongan berjalan kaki membangunkan warga untuk sahur, meski tidak saling kenal.

Tiba-tiba, sebuah sepeda motor mendatangi rombongan dan menabrak rombongan.

Situasi tersebut menyebabkan sekelompok remaja memisahkan diri dari dua pembalap yang bahagia tersebut.

Kedua orang yang melakukan hal tersebut tidak senang dan terlihat jelas membawa senjata tajam ke dalam rumahnya saat kelompok tersebut terus beraksi membangunkan masyarakat dan tiba-tiba ada seseorang yang berbadan menyerang kelompok tersebut dan memukuli orang tersebut.

“Orang yang terluka mengalami luka besar di dada bagian kiri akibat terbunuhnya pelaku. Pelaku segera melarikan diri, dan membawa korban ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan,” ujarnya.

Dalam perjalanan, korban meninggal karena kehilangan banyak darah.

Jenazah sedang diperiksa untuk diautopsi, katanya.

Saksi mata kejadian, IV (18), mengaku ketiga orang tersebut keluar rumah dan justru mencari temannya yang biasa melakukan aktivitas di pagi hari untuk membangunkan warga.

“Kami mengajak kakak kami dan menemui rombongan, kami melihat tidak ada satupun teman kami yang ada dan memutuskan untuk datang,” ujarnya.

Ia mengaku tidak melihat pelakunya karena situasi meledak dan ia melarikan diri saat kejadian tersebut.

“Kami lari dan tidak tahu keberadaan teman kami, namun saat kami tahu, dialah korbannya,” ujarnya. (antara/jpnn)

BACA BERITA LEBIH LANJUT… AirAsia menawarkan penerbangan internasional mulai Rp 300K

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *