saranginews.com Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra menjadi tuan rumah Festival Tembak Lidah Nasional (FTBIN). Ini merupakan tahun kedua penyelenggaraan FTBIN di Jakarta.
Acara tersebut diselenggarakan dalam rangka program Hari Pendidikan Nasional yang dilaksanakan setiap hari.
Baca juga: Komisi
Direktur Badan Pengembangan dan Pengembangan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. E. Aminudin Aziz, M.A., Ph.D. Tahun ini FTBIN kembali digelar sebagai wujud apresiasi atas keunggulan generasi muda terpilih FTBI dari 25 daerah pada tahun 2023.
Sebanyak 520 peserta dan 38 mitra dari 25 wilayah akan mengikuti proses FTBIN pada 1-5 Mei 2024.
Baca Juga: Kemendikbud Rayakan FTBIN 2023
Saat ini, peserta rapat eksekutif (Gubernur, Bupati, dan Walikota) akan mengikuti program rapat eksekutif pada 2-3 Mei 2024 sebanyak 353 orang.
FTBIN merupakan salah satu proyek pendukung konservasi bahasa yang diharapkan dapat menjadi saluran komunikasi publik atas kegiatan konservasi bahasa daerah yang dilakukan oleh lembaga bahasa dan pemerintah, khususnya revitalisasi bahasa daerah.
Baca selengkapnya: Kemendikbud & Studi di China Gandeng Dirjen Kiki: Bakal Bantu yang Lain
Tema FTBIN 2024 adalah “Melindungi Bahasa Daerah, Menjaga Keberagaman Indonesia,” kata Aminudin dalam jumpa pers di Hotel Sultan Jakarta, Rabu (1/5).
Dikatakannya, program Bahasa Ibu Nasional ini dimaksudkan untuk memberikan apresiasi kepada siswa-siswa terpilih bahasa dari 25 daerah dalam mempelajari bahasa daerah.
Kemudian menanamkan kecintaan pada generasi muda terhadap bahasa ibunya. Selain meningkatkan kesadaran dan sikap positif terhadap negara dan bahasa daerah.
Sebagai bagian dari program RBD, diadakannya Festival Tunas Tunas (FTBI) di masing-masing daerah merupakan upaya untuk mempromosikan bahasa-bahasa tanah air, menyebarkan semangat cinta kasih dan menunjukkan kebanggaan terhadap bahasa daerah.
Hal ini sekaligus menjadi bentuk pujian bagi para pelaku RBD, khususnya yang masih muda. Nomor FTBI (FTBIN).
“Acara ini juga dalam rangka memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional,” ujarnya.
Selain itu, peningkatan promosi bahasa daerah yang merupakan upaya RBD harus dijabarkan secara jelas oleh pemerintah pusat dan daerah dalam forum organisasi.
Oleh karena itu, RBD akan kita laksanakan pada tahun 2024 bersama pimpinan daerah dari 38 daerah dan perwakilan/pimpinan di 38 daerah, jelas Aminudin.
Dijelaskannya, hal itu merupakan upaya untuk memfasilitasi koordinasi, kolaborasi, dan kerja sama dalam pelestarian bahasa daerah di Indonesia, yang berujung pada lahirnya organisasi tersebut.
Sekaligus, tujuan dari rapat perencanaan adalah untuk membangun kesadaran dan pemahaman pemerintah daerah terhadap isu kepunahan bahasa, serta menyusun strategi dan aksi bersama untuk pelestarian bahasa daerah.
“Melalui rapat organisasi ini diharapkan mampu terjalin komitmen yang menguatkan dan memberdayakan para pemimpin daerah untuk ikut serta dalam perlindungan bahasa daerahnya,” tutup Aminudin. (esy/jpnn)