Proyek Worldcoin Picu Kekhawatiran Privasi, Ini Penyebabnya

saranginews.com, JAKARTA – Pada 24 Juli 2023, CEO OpenAI Sam Altman meluncurkan proyek cryptocurrency bernama Worldcoin, yang didukung oleh Tools for Humanity.

Selama periode beta, proyek ini menarik dua juta pengguna setelah diluncurkan. Worldcoin kini telah memperluas operasi sirkulasinya ke 35 kota di 20 negara, termasuk Berlin, Dubai, dan London.

BACA JUGA: Mata Uang Islam, Ekosistem Blockchain dan Aturan Syariah

Sebagai insentif, pendaftar di beberapa negara akan menerima token cryptocurrency Worldcoin, WLD. Proyek Worldcoin meminta orang untuk mendaftar ID Dunia.

Pelanggan mendaftar untuk pemindaian iris mata secara langsung menggunakan “orb” Worldcoin, sebuah bola perak seukuran bola tenis.

BACA JUGA: Transaksi Kripto Jadi Lebih Aman, Fitur Taruhan Resmi Diluncurkan di Bittime

Berbagai permasalahan datang dengan desain kreatif tersebut. Salah satu kekhawatiran yang muncul adalah bagaimana cara mendapatkan pengguna.

Dalam laporan MIT Technology Review, terungkapnya praktik-praktik yang berpotensi eksploitatif di negara-negara berkembang memberikan gambaran yang meresahkan.

BACA JUGA: Blockchain berpotensi menggerakkan perekonomian digital bangsa

Pasar gelap untuk akun Worldcoin telah muncul, dengan harga mencapai $1 untuk akun di platform seperti Telegram, menurut detektif kripto ZachXBT.

Namun perdebatan sebenarnya adalah mengenai penggunaan pemindaian iris mata, yang menurut para kritikus terlalu berisiko untuk dilakukan.

Masalah privasi tetap menjadi salah satu kekhawatiran utama pengguna, karena platform tidak dapat menjamin bahwa database pemindaian iris mata tidak rentan terhadap peretas.

Pendiri Ethereum Vitalik Buterin juga prihatin. Dia mempertanyakan tingkat informasi yang dapat diungkapkan oleh pemindaian iris mata.

“Orb tersebut adalah sebuah perangkat dan kami tidak memiliki cara untuk memverifikasi bahwa itu dibuat dengan benar dan tidak memiliki pintu belakang,” ujarnya dalam siaran pers yang dikutip Sabtu (16/09).

Jadi meskipun tumpukan perangkat lunaknya lengkap dan terdesentralisasi sepenuhnya, Woldcoin Foundation masih memiliki kemampuan untuk memasukkan pintu belakang ke dalam sistem.

“Jadi sangat mungkin untuk menciptakan banyak identitas manusia palsu tanpa peduli,” jelas Buterin.

Pengawas data Inggris juga menyuarakan kekhawatiran tentang upaya Worldcoin untuk memata-matai London.

Kantor Komisaris Informasi (ICO) telah mengumumkan akan melakukan penyelidikan terhadap Worldcoin untuk memastikan mereka memiliki “dasar hukum yang jelas” untuk memproses data pribadi.

Selain masalah privasi, Worldcoin juga dapat menimbulkan dampak ekonomi dan sosial yang negatif. (jlo/jpnn()

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *