Joe Biden Keluhkan Sikap Netanyahu Soal Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

saranginews.com – WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengeluhkan sikap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terhadap bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Biden yakin Netanyahu belum berbuat cukup untuk memastikan bantuan kemanusiaan mencapai Jalur Gaza yang terkepung.

BACA JUGA: Dinas Rahasia AS Temukan Bubuk Kokain di Dekat Kantor Joe Biden

Biden berbicara tentang janji-janji yang dibuat oleh para pemimpin Israel, termasuk meningkatkan jumlah bantuan yang masuk ke Gaza dan secara signifikan mengurangi korban sipil di Gaza dan daerah lain yang terkena serangan tentara Israel.

Biden tidak merinci lokasi yang dimaksud, namun Israel telah melancarkan serangan di Lebanon dan Suriah.

BACA JUGA: Piala Dunia 2022: Pesan Rahasia Joe Biden untuk Tim AS

“Saya sudah berterus terang dan jujur ​​kepada perdana menteri (Israel) dan departemen pertahanannya, serta kabinetnya,” kata Biden saat konferensi pers dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di DPR secara tertutup, Rabu (4/11). . ). waktu.

Presiden Biden menunjuk peningkatan jumlah kendaraan yang membawa bantuan kemanusiaan untuk memasuki Gaza, namun menurutnya itu tidak cukup.

BACA JUGA: Joe Biden langsung memeluk pinggang Jokowi usai berjalan

“Diperlukan lebih banyak hal dan ada pembukaan baru yang harus dilakukan di utara. Jadi kita akan melihat apa yang akan dia (Netanyahu) lakukan untuk memenuhi janjinya,” katanya.

Biden mungkin menyampaikan pidatonya di persimpangan Erez di perbatasan utara Gaza dengan Israel.

Gedung Putih, kantor kepresidenan Amerika Serikat, mengatakan bahwa pemerintah Israel membuka perbatasan Erez untuk sumbangan bantuan.

Biden mengatakan, dukungan Amerika terhadap perang Israel di Gaza bergantung pada pemerintah Israel yang menerapkan reformasi besar terkait perang yang sedang berlangsung.

Peringatan itu muncul setelah tujuh pekerja bantuan internasional tewas dalam serangan udara Israel di Gaza tengah, setelah pengiriman pasokan ke pusat-pusat bantuan terhenti.

Lebih dari 33.500 warga Palestina telah terbunuh di Gaza sejak dimulainya perang pada Oktober 2023, setelah Hamas menyerang kurang dari 1.200 orang di Israel.

Selain serangan besar-besaran, Israel juga menerapkan blokade yang menghancurkan wilayah pesisir, menyebabkan penduduknya, termasuk penduduk Gaza utara, berada di ambang kelaparan.

Perang telah memaksa 85 persen penduduk Gaza mengungsi karena kekurangan makanan, air minum dan obat-obatan. Namun sebagian besar usahanya rusak dan hancur.

Israel telah digugat ke Mahkamah Internasional (ICJ) atas tuduhan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).

ICJ mendesak Israel untuk meningkatkan upaya mencegah kelaparan di Gaza. (Antara/Anadolu/JPNN)

Baca artikel lainnya… Usai bertemu Xi Jinping di Bali, Joe Biden langsung mengirimkan orangnya ke China

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *