Kisah soal Laura Anna, Laut, dan Pelarungan Abu Jenazahnya di Teluk Jakarta

saranginews.com – Selebriti Instagram alias selebgram Laura Anna telah tiada selamanya. Jenazahnya dikremasi, lalu abunya dibuang ke perairan Ancol, Jakarta Utara.

Dilaporkan oleh Firda Yunita, Jakarta

Baca Juga: Sebelum Laura Anna Meninggal, Nikita Mirzani Kemungkinan Sempat Punya Keinginan Ini.

YACHT bernama Sea Leader bergerak perlahan dari Dermaga 16 Marina Ancol pada Jumat (17/12) pukul 11.06 WIB. Perahu kecil untuk kapal tersebut membawa keluarga Laura.

Abu Laura juga dibawa ke kapal. Jenazah Laura sebelumnya dikremasi di Rumah Duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara, Kamis (16/12).

Baca juga: Beda Keyakinan Ibunda Laura Anna Harus Gelar Tahlilan

Sekitar 10 menit kemudian, perahu berhenti di perairan Teluk Jakarta. Apalagi di tempat itulah abu Laura dibuang.

Cuaca cerah menemani abu Laura. Saat itu, laut sedang tenang.

Baca juga: Keluarga berniat menyembunyikan kebenaran agar Laura Anna tidak bunuh diri

Ada alasan keluarga Laura membuang abu jenazah ke air tak jauh dari Ancol.

Adik Laura, Greta Irene mengatakan, adiknya dulu pernah bermain di Ancol semasa hidupnya. Ya, baik Irene maupun Laura sama-sama menyukai pantai.

Sebelum lumpuh, Laura selalu ingin pergi ke pantai.

“Dia (Laura) selalu main di sini. Jadi tempatnya saja (terapung di Teluk Jakarta),” kata Irene.

Menurut Irene, dirinya dan Laura memiliki banyak kenangan indah tentang pantai.

Pembuangan abu yang dilakukan Laura ke laut juga merupakan bentuk penghormatan kepada orang mati.

“Itu mungkin kenangan paling membahagiakan bagi kami. Jadi ini kenangan terakhirnya,” ujarnya.

Irene juga bercerita tentang Laura yang sangat suka jalan-jalan ke berbagai tempat. Pihak keluarga juga percaya bahwa lautan luas akan terus membawa Laura dalam perjalanan, meski tubuhnya sudah tidak ada lagi di dunia ini.

“Dia suka jalan-jalan, mau kemana-mana. Kalau lautnya luas, dia bisa kemana pun dia mau,” kata Irene.

Laura Irene mengatakan laut selalu menjadi tempat yang membahagiakan. “Tempat bahagia Laura selalu di lautan,” katanya.

Meski kepergian Laura menyisakan duka, namun pihak keluarga menyetujuinya.

Pemiliknya, Edelenyi Laura Anna, kini telah pulih dari cedera punggung akibat kecelakaan dua tahun lalu.

“Saat abunya dibuang ke laut, saya langsung lega. Dia bebas, bisa tidur nyenyak karena sepanjang waktu tidurnya kesakitan,” kata Irene.

Laura Anna meninggal dunia Rabu (15/12) pukul 10.13 WIB di RS Eka Cibubur. Sehari kemudian, jenazahnya dikremasi (mcr7/jpnn) Jangan lewatkan video pilihan redaksi ini:

Baca selengkapnya… Bebas Rokok

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *