saranginews.com, JAKARTA – INDODAX mengumumkan telah memungut pajak atas transaksi kripto senilai hampir Rp 200 miliar.
Meski peraturan perpajakan saat ini masih menjadi kontroversi di industri kripto, namun INDODAX tetap berkomitmen untuk mematuhi peraturan yang ada.
BACA JUGA: Bitcoin Capai Rp 1 Miliar, Indodax: Tiba-tiba Miliarder
“Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab, INDODAX selalu berkomitmen untuk menghormati dan mengikuti peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia. “Pembayaran pajak ini merupakan wujud nyata komitmen kami dalam mendukung upaya pemerintah membangun bangsa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Oscar Darmawan, CEO INDODAX.
Menurut laporan Kementerian Keuangan, total pajak atas transaksi kripto akan mencapai Rp 539,72 miliar pada tahun 2022 hingga 2024.
BACA JUGA: Nippon Paint Sambut Idul Fitri, Ungkap Tren Warna Ramadhan 2024
Angka tersebut terdiri dari PPh 22 Rp 254,53 miliar untuk transaksi penjualan kripto di bursa dan PPN-DN Rp 285,19 miliar untuk transaksi pembelian kripto di bursa.
Artinya, dari total pajak yang dihasilkan industri kripto Indonesia sebesar Rp539,79 miliar, setengahnya disumbangkan oleh INDODAX. Selain itu, INDODAX juga membayar pajak perusahaan sebesar Rp 234 miliar, belum termasuk pajak penghasilan karyawan INDODAX yang totalnya hampir 500 karyawan, kata Oscar.
BACA JUGA: Tiket BNI Java Jazz Festival 2024 Sudah Bisa Dipesan Sekarang, Jangan Sampai Ketinggalan!
Oscar juga menyoroti potensi besar industri kripto untuk lebih berkontribusi terhadap pembangunan Indonesia.
“Tingginya pajak yang dihasilkan oleh industri kripto mencerminkan potensi besar sektor ini dalam mendukung pertumbuhan ekonomi negara. Kami di INDODAX berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mewujudkan potensi tersebut,” kata Oscar.
Oscar berharap pajak yang dihasilkan oleh INDODAX dapat bermanfaat dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
“Kami berharap penerimaan pajak ini dapat digunakan untuk membangun infrastruktur, pendidikan dan kesehatan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” kata Oscar Darmawan (chi/jpnn).