saranginews.com, PADANG – PT Pertamina (Persero) akan memastikan pasokan listrik di wilayah terdampak banjir di Sumatera Barat (Sumber) pada Sabtu (5/11).
Vice President Corporate Communications PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso dalam keterangan resmi mengatakan, “Melalui wilayah Sumbagut milik Pertamina, ketersediaan energi di wilayah terdampak bencana akan menjamin terpenuhinya kebutuhan warga sekitar di Sumatera Barat.” , Senin (13). / 5).
Baca Juga: BMKG Sebut Rentetan Gempa Tingkatkan Risiko Longsor di Sumbar
Regional Director Komis, Rail and CSR PT Pertamina Patra Niaga Region Sumbagut Susanto August Satria menambahkan, Pertamina akan mengoperasikan jalur tanker lainnya untuk mengantisipasi dampak bencana alam dan menghubungkan ke beberapa daerah dan kota di Sumbar. .
Menurut Satria, bencana alam banjir dan banjir lahar dingin berdampak pada jaringan listrik hingga SPBU, khususnya di Kecamatan Thana Datar, Kota Bukitinggi, Kabupaten Agam, Kota Payakumbuh, dan Kabupaten Limapulukh Kota.
Baca juga: 27 Orang Tewas Banjir di Sumbar
“Pertamina telah meluncurkan jalur alternatif kapal tanker untuk menyuplai listrik ke SPBU yang terkena dampak di Sumbagut, Kabupaten Patra Niaga,” kata Satria.
Mekanisme jalur alternatif lainnya, kata Satria, adalah jalur distribusi pasokan BBM ke Kabupaten Agam, Kabupaten Tanakh Datar, dan Kota Bukiteng akan dialihkan melalui Fuel Terminal (FT) Sai Siak Rio.
Baca juga: Banjir Melanda Tanah Datar Sumbar, 7 Warga Meninggal Dunia
Sebelumnya, SPBU di beberapa wilayah terdampak dilayani oleh Terminal Terpadu (IT) Teluk Kabung di Sumatera Barat.
“Pada Minggu (5/12), FT Sei Siak di Provinsi Riau mendistribusikan 80 KL perthalite dan 80 KL biofuel ke empat SPBU (Empat SPBU) di wilayah Limapuluh Kota melalui transfer pasokan dan skema lainnya. Kota Payakumbuh (enam SPBU), Kota Bukitinggi (satu SPBU) dan Kabupaten Agam (satu SPBU),” kata Satria.
Menurut Satria, penyediaan SPBE di ibu kota akan dilakukan melalui Terminal Internasional Dumai (TI).
Ia mengatakan, pihaknya akan terus melakukan koordinasi di dalam dan luar negeri untuk memastikan tetap terdistribusinya pasokan energi BBM dan LPG untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat di tengah kerusakan parah pada infrastruktur jalan.
“Kami akan mengevaluasi opsi ini sehari-hari sambil menjajaki perbaikan sementara pada infrastruktur jalan raya,” tutup Satria.
Sebagai perusahaan terdepan di bidang transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung tujuan net zero emisi pada tahun 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan kebijakan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) Pertamina di seluruh lini bisnis dan operasional. (mrk/jpnn)