saranginews.com, Jakarta – Kementerian Dalam Negeri (Kemmenagri) menyampaikan pesan penting mengenai Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Riau 2025-2045 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). (RKPD) Provinsi Riau 2025 serta Rembuk Stunting di Provinsi Riau, Pekanbaru pada Senin (29/4).
Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri, Yusharto Hantoyungo, mewakili Menteri Dalam Negeri (Kementerian Dalam Negeri) Muhammad Tito Karnavian, berpesan kepada pemerintah daerah untuk selalu mengedepankan pembangunan partisipatif.
Baca Juga: Sekretaris Utama KDN Umumkan Penghargaan Prestasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Berbasis LPPD
“Tahun 2025 merupakan tahun yang strategis sebagai titik awal pelaksanaan berbagai strategi perencanaan jangka panjang dalam konteks nasional dan daerah, sehingga koordinasi komponen RKP dan RKPD tahun 2025 menjadi prioritas pada masa transisi. Arah baru. Pemerintah,” kata Yusharto.
Oleh karena itu, pembangunan partisipatif merupakan strategi untuk mengatasi berbagai tantangan terutama dalam hal mobilitas sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Baca Juga: Sumedang Raih Penghargaan Pemerintah Daerah Berkinerja Tinggi Tingkat Nasional dari Kemendagri
Yusharto mengatakan, melalui Musrenbang yang efektif dan terarah diharapkan dapat dirumuskan kebijakan yang menjawab kebutuhan nyata masyarakat Riaz dan “melalui forum (Musrenbang) ini seluruh pemangku kepentingan dapat memberikan masukan untuk memperkuat permasalahan dan strategi penyelesaiannya. Nanti akan disusun yang kemudian ditindaklanjuti oleh pusat. “Akan dipertajam dan dikoordinasikan dengan rencana pembangunan pemerintah,” imbuhnya.
Yusharto mengatakan Indonesia menargetkan masuk dalam lima besar negara dengan perekonomian terbesar di dunia, untuk meraih Indonesia Emas pada tahun 2045 yang dituangkan dalam rancangan akhir Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Oleh karena itu, banyak hal yang perlu dilakukan pemerintah, antara lain hilirisasi, digitalisasi, pembangunan infrastruktur, distribusi keuangan, dan dekarbonisasi.
“Kami berharap dalam beberapa tahun ke depan, agenda-agenda tersebut dapat diintegrasikan dengan pemerintah daerah baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota, sehingga impian Indonesia dapat segera terwujud,” tutup Yusharto (mcr10/jpnn).