Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati

saranginews.com, JAKARTA – Direktur Utama Trias Politika Strategis Agung Baskoro mengatakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jawa Tengah (Jateng) memanas.

Laga ini tak hanya mempertemukan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin melawan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, namun juga mendatangkan dukungan dari Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

BACA JUGA: Simak, Bawaslu Cari Hasil Pencarian Capres Pilkada Jateng

Menurut Agung, rivalitas antara Jokowi dan Megawati tidak bisa dihindari, mengingat konflik keduanya bermula dari Pilpres 2024 dan berlanjut pada Pilkada di Jawa Tengah.

Jokowi diyakini masih memiliki pengaruh besar di masyarakat, khususnya di Jawa Tengah, tempat ia dibesarkan.

BACA JUGA: Ribuan warga Klaten berdoa bersama untuk kemenangan Andika-Hendy di Pilkada Jateng.

“Sekecil apapun kontribusi elektoralnya, apalagi Pak Jokowi, tetap perkasa dan itu terlihat terutama pada pemilu presiden lalu,” kata Agung, China (21/11/2024).

Agung menambahkan, tak ingin kalah untuk kedua kalinya, Megawati yang menjadi raja tim Andika-Hendi disebut tak tinggal diam. Dia turun gunung untuk bekerja pada tuannya.

BACA JUGA: Debat Perdana Pilkada Jateng 30 Oktober, KPU Imbau Pemilih Tak Ajukan Pertanyaan Singkat.

Perang semakin memanas karena kedua raja tersebut didukung oleh berbagai kekuatan, seperti mesin partai, transportasi, simpatisan, relawan, dan lain-lain.

“Perjuangan sampai akhir adalah pertarungan antara sumber daya yang kita masing-masing miliki. Sekalipun itu berbentuk reformasi, hal itu bisa berupa coattails, partai pendukung, mesin politik lainnya, simpatisan, relawan, penasihat, semuanya. konflik,” kata Agung.

Agung juga mengatakan, pihak yang memenangkan perang ini adalah pihak yang mampu mengorganisir dan mengkoordinasikan kekuatan dengan baik dan konsisten.

“Sampai pada titik tertentu, siapa yang paling konsisten dalam merencanakan dan mengelola sumber daya tersebut, dialah yang akan menang,” kata Agung.

Sementara itu, peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS) Nicky Fahrizal menganalisis, dukungan Jokowi terhadap pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin bertujuan untuk mengulangi kesuksesan pendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

Menurut Nicky, Jawa Tengah yang selama ini dikenal dengan sebutan “bullpen” mulai terpuruk karena basis suara yang mendukung Jokowi di daerah tersebut sangat besar.

“Ini pertarungan hegemoni PDIP di bawah kepemimpinan Ibu Megawati dengan kekuasaan Pak Jokowi yang sudah menunjukkan keperkasaannya di Pilpres 2024. Pasangan Prabowo-Gibran menang dan kalah di Jawa Tengah,” ujarnya.

Dukungan nyata Jokowi terhadap Pilkada Jateng dinilai menjadi bukti bahwa mantan Wali Kota Solo itu masih punya pengaruh besar.

Kita tahu ada konflik tersembunyi antara Bu Megawati dan Pak Jokowi. Kita bisa lihat pertunjukannya di Pilkada Jateng, kata Nicky.

Sebagai informasi, Jokowi langsung bertarung melawan calon nomor urut 2 Ahmad Luthfi-Taj Yasin di beberapa kabupaten di Jawa Tengah seperti Banyumas, Tegal, Grobogan, dan Blora. Ia mendampingi Luthfi-Taj Yasin menyapa masyarakat secara langsung.

Sementara Megawati disebut-sebut sudah berkampanye di Semarang dan akan segera berangkat ke Solo.

Perwakilan Wakil Gubernur Jawa Tengah Hendrar Prihadi mengatakan Megawati akan segera kembali melakukan aksi protes di Jawa Tengah.

“Mai Mega mendarat di Semarang dua minggu lalu.. Jadi setelah Semarang rencananya ke Solo,” kata Hendi (fr/jpnn) dalam video terpopuler hari ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *