saranginews.com, Jakarta – PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria Group) sedang dalam tahap akhir pembangunan smelter “Merah Putih”, berkomitmen dan mendukung penuh rencana transisi energi untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060. Target
Darien Skamiwata, CEO Grup Suriah, mengatakan bahwa kelompok tersebut telah menentukan penggunaan energi ramah lingkungan dalam rantai industrinya.
Baca juga: Reboisasi di lahan rentan dipandang sebagai solusi untuk mendorong transisi energi ramah lingkungan
“Pembangkit Listrik Tenaga Terapung (BMPP) Nusantara II-60 MW di kawasan Terminal Khusus (Tersus) Volo menyediakan energi bersih yang dapat digunakan oleh kilang Merah Putih milik kelompok Suriah,” kata Darien dalam keterangannya, Kamis (24/1). 10).
Dijelaskannya, BMPP Nusantara II menggunakan bahan bakar 100% gas bumi, berkapasitas 60 MW, memiliki panjang 72 meter, lebar 27,4 meter, dan tinggi 6,5 meter, serta dikembangkan oleh PT PAL Indonesia dan PT Indonesia Power.
Baca juga: IP PLN memanfaatkan Tanko sebagai biomassa di PLTU Sintang untuk menyediakan energi bersih bagi Kalimantan Barat
“Dibuat dengan desain efisien dan teknologi canggih, didukung oleh enam mesin bahan bakar ganda 20V34DF yang dapat menggunakan bahan bakar diesel dan LNG, sejalan dengan komitmen Ceria terhadap transisi energi ramah lingkungan,” lanjutnya.
Ia meyakini hadirnya proyek BMPP yang akan beroperasi di kawasan Terminal Khusus (Trus) Wolot akan semakin meningkatkan ketahanan pasokan energi bagi operasional rencana penyelesaian smelter Merah Putih di Suriah. waktu dekat
“Kedatangan BMPP merupakan langkah strategis Ceria Group untuk memastikan smelter ‘Merah Putih’ dapat beroperasi secara efisien dan berkelanjutan dengan menggunakan energi yang andal dan ramah lingkungan,” jelasnya.
Darien mengatakan, fasilitas pembangkit listrik terapung ini didukung oleh Infrastruktur JT Volo dan fasilitas pendukung lainnya yang dibangun oleh PT PLN Indonesia Power (IP).
Fasilitas ini dirancang untuk beroperasi secara optimal guna memenuhi kebutuhan listrik saat ini guna mendukung operasional smelter di masa depan.
“BMPP tersebut akan terhubung langsung dengan gardu induk smelter PLN Kolka untuk menjaga keandalan pasokan listrik di smelter Suriah,” imbuhnya.
Pada saat yang sama, PT PLN (Persero) telah menjadi mitra strategis Ceria Group sejak tahun 2018, menyediakan pasokan energi bersih dan ramah lingkungan untuk smelter “Merah Putih”.
Darian mengatakan kedatangan BMPP merupakan bukti kuat bahwa kelompok Suriah terus bergerak maju dalam mencapai masa depan energi bersih.
Darien (mcr8/jpnn) menyimpulkan: “Energi ramah lingkungan yang digunakan oleh Grup Seria sebagian besar berasal dari pembangkit listrik tenaga air, energi angin, dan mesin gas.” Hal ini mencerminkan prioritas perusahaan terhadap keberlanjutan dan energi ramah lingkungan dalam segala hal yang dilakukannya.