saranginews.com, JAKARTA – Kajian Strategis dan Pertahanan Indonesia (ISDS) menyelenggarakan Role Playing Competition dengan tema “Ancaman Nuklir di Semenanjung Korea bagi Perdamaian Dunia”.
Kompetisi publik ini akan berlangsung mulai tanggal 5 November 2024 hingga penutupan pada tanggal 15 Desember 2024 pukul 23.59 WIB.
BACA JUGA: ISDS adakan lomba menulis tentang kedaulatan, dengan tiga kategori untuk mahasiswa
ISDS menawarkan hadiah kelas satu senilai 5 juta. Rp, juara kedua Rp3,5 juta, juara ketiga Rp2,5 juta, dan 15 pemenang hiburan masing-masing senilai Rp500 ribu.
“Jadi total ada 18 pemenang dalam lomba bergulir tersebut,” kata Lina Nursanty, External Relations ISDS di Jakarta, Jumat (22 November 2024).
BACA JUGA: Kabar Terbaru dari Semenanjung Korea, Korea Utara Kembali Bikin Ketegangan di Jepang, Korea Selatan
Menurut Lina, video yang Anda kirimkan gratis dan kreativitas Anda tidak terbatas. Bisa berupa kartun, komedi, peluncuran nuklir, bahkan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un.
Lina mengatakan, “Syaratnya cukup mudah, peserta hanya perlu mem-follow akun Instagram atau YouTube ISDS. Pengumuman apa pun tentang informasi kontes dan pemenang akan dilakukan di Instagram dan situs web ISDS.”
BACA JUGA: Megawati Ajak Negara-Negara Asia Tenangkan Semenanjung Korea
Lomba video pendek ini merupakan kelanjutan dari lomba menulis yang diselenggarakan oleh ISDS.
ISDS menganggap Asia Timur sebagai kawasan paling dinamis. Semua negara Asia Timur sedang berkonflik satu sama lain.
Salah satu pendorongnya adalah perlombaan senjata di semenanjung Korea. Oleh karena itu, konten kontes tidak terbatas karena semua peserta diperbolehkan mengirimkan karya terbaiknya.
Misalnya, baru-baru ini Korea Utara (Korut) menandatangani perjanjian strategis dengan Rusia.
Pada saat yang sama, Korea Selatan (Korsel) dan Jepang menjalin kerja sama militer dengan Amerika Serikat.
Ketegangan meningkat sejak Korea Utara baru-baru ini melakukan serangkaian uji coba rudal jelajah nuklir.
Hal ini mendapat reaksi negatif terutama dari dua negara tetangga, Korea Selatan dan Jepang.
“Munculnya ancaman hulu ledak nuklir yang jelas tidak hanya menimbulkan ketidakstabilan di Asia Timur tetapi juga dunia, termasuk Asia Tenggara,” kata Lina.
Padahal, seharusnya pemerintah Indonesia mengambil tindakan untuk mempertimbangkan kemungkinan terjadinya perang nuklir di Semenanjung Korea.
Ingat, WNI yang tinggal di Semenanjung Korea bisa menjadi korban jika terjadi perang nuklir.
Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Luar Negeri, tidak bisa menutup mata terhadap permasalahan ini.
“Pemerintah harus mempertimbangkan nasib warganya yang bekerja di luar negeri,” kata Lina (jum/jpnn).