saranginews.com – JAKARTA – Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Profesor Unifah Rosidi mengatakan, para pendidik atau guru di era sekarang harus memiliki pola pikir yang kuat.
Di luar itu, guru harus mau belajar untuk mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
Baca Juga: Supriyani Khalas, PGRI: Kado Hari Guru Nasional
“Jadi guru masa kini harus kuat mental dan siap bekerja dengan segala keterbatasan,” ujarnya saat dihubungi Entera, Selasa (26/11).
Profesor Unifah mengingatkan para guru di seluruh Indonesia untuk terus mengasah keterampilan mereka meskipun ada kendala infrastruktur dan gaji yang mereka terima.
Baca Juga: 4 Poin Penting Sidang Kedua Kasus Guru Honorer Supriyani, Bukan Cuma PGRI
Menurut Unifah, menjadi guru di era sekarang tidaklah mudah.
Guru di Indonesia, khususnya di daerah terpencil, seringkali menghadapi berbagai tantangan dan hambatan dalam perjuangannya.
Baca Juga: Polisi Pukuli Bocah Kasus Guru Supriyani, KPAI Minta PGRI Tak Lakukan Diskriminasi
Dikatakannya, ada dua tantangan besar bagi guru saat ini, yaitu dari dalam dan dari luar yang membuat mereka tidak nyaman bekerja.
“Tantangan internal ada pada dirinya, yakni bagaimana ia bisa memotivasi dirinya untuk terus belajar dan bekerja dalam berbagai kendala yang diberikan guru.” “Pembatasan gaji, penghormatan masyarakat terhadap profesi guru”, kata Unifah.
Sedangkan tantangan datang dari luar, lanjutnya, guru harus memahami bahwa mereka bukanlah satu-satunya sumber ilmu di era industri teknologi yang seringkali menjadi kunci jawaban ketika siswa tidak dapat menemukan jawaban lebih lanjut dari tenaga pengajar.
Selain itu, guru seringkali tertantang dengan berbagai aturan yang sering berubah, sehingga mereka terpaksa harus bertahan dan mengatasi semua aturan yang ada.
Guru juga terkadang terpaksa mengorbankan lebih dari jam kerjanya.
“Misalnya ada guru yang punya shift 24 sampai 36 jam. Sementara 24 jam saja tidak cukup gajinya. Belum lagi peraturan yang terus berubah. Itu tantangannya. Belum lagi harus bisa beradaptasi. Untuk berbagai perubahan yang ada, itu tantangan yang tidak mudah,” ujarnya.
Meski demikian, pihaknya terus mendorong para guru untuk tidak terpengaruh dengan berbagai tantangan guna menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul di masa depan.
Yang penting berapa kali kita bangkit. Jangan pernah menyerah dan jangan pernah berhenti mendidik anak Indonesia, kata Unifah Rosidi. (antara/jpnn)