saranginews.com, JAKARTA – Inflammatory Bowel Disease (IBD) atau penyakit radang usus merupakan kombinasi faktor autoimun, pola makan, lingkungan, dan genetik.
Penyakit ini mengubah sistem pencernaan sehingga menyebabkan peradangan pada usus.
BACA JUGA: 8 Cara Terbaik Untuk Meningkatkan Perawatan Pasca Medis Anda
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan penyakit usus lebih banyak terjadi di Asia, sedangkan di Asia, termasuk Indonesia, jumlah penderitanya masih rendah, sekitar 0,88 per 100.000 penduduk.
Namun IDI Kabupaten Brebes ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai penyakit usus.
BACA LEBIH LANJUT: Para peneliti mengatakan musim panas terkait dengan radang usus besar
Diposting oleh idikabbrebes.org, gejala penyakit usus memiliki gejala yang serupa, sehingga penggunaan obat dianjurkan bagi pasien.
Apa saja gejala seseorang yang mengidap penyakit radang usus?
IDI Brebes menjelaskan, radang usus merupakan penyakit yang terjadi pada usus dan bersifat jangka panjang. Hal ini juga sangat berbahaya bila tidak ditangani. Berikut gejala infeksi usus yang meliputi:
1. Diare berkepanjangan
Salah satu kondisi yang menyebabkan seseorang menderita masalah usus adalah diare kronis, seringkali disertai tinja encer yang mungkin mengandung darah atau lendir.
2. Sakit perut dan kembung.
Selain diare, nyeri atau sakit perut merupakan gejala yang sering terjadi sebelum atau sesudah buang air besar. Hal ini juga dibarengi dengan perut terasa perih dan kemungkinan perut susah karena gas.
3. Darah pada tinja.
Penderita kolitis mungkin menemukan darah di tinja mereka, yang merupakan tanda peradangan atau cedera pada sistem pencernaan. Jika Anda mengalami hal tersebut, segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan dini.
4. Demam dan penurunan nafsu makan.
Demam bisa merupakan penyakit fisik, seringkali disertai gejala lain seperti sakit perut dan diare. Selain itu, sakit perut juga bisa menyebabkan penurunan nafsu makan pada penderitanya.
Obat apa saja yang dianjurkan dokter untuk mengatasi gejala flu perut?
Untuk mengatasi gejala flu perut, dokter seringkali meresepkan berbagai jenis obat tergantung pada tingkat keparahan dan jenis flu perut. Obat-obatan yang direkomendasikan berikut ini meliputi:
1. Antibiotik
Beberapa contoh penangkal terbaik termasuk mesalamine. Mesalazine atau mesalamine adalah obat aminosalisilat yang digunakan untuk mengobati dan mencegah kekambuhan saluran cerna, seperti kolitis ulserativa atau penyakit Crohn. Obat ini dapat digunakan oleh orang dewasa dan anak-anak, namun harus mengikuti petunjuk dokter.
2. Kekebalan terhadap narkoba
Beberapa rekomendasi obat seperti Ciclosporine. Obat ini bekerja dengan cara menekan sistem kekebalan tubuh, sehingga dapat membantu mengurangi peradangan pada usus besar pada penderita kolitis.
Pengobatan kolitis sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan dokter, karena beberapa obat perlu penyesuaian dosis dan pemantauan efek sampingnya.
Namun, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai pengobatan untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan berdasarkan kondisi Anda (jpnn).