saranginews.com, Jakarta – Komisi XI DPR RI mengkritik ketimpangan kontribusi Apple terhadap perekonomian Indonesia.
Meski meraih omzet lebih dari Rp 30 triliun di Indonesia, perusahaan teknologi asal Amerika ini hanya berkomitmen menanamkan investasi sebesar Rp 300 miliar – tidak sebanding untuk mendukung pembangunan perekonomian nasional.
Baca Juga: Apple Berencana Bangun Pabrik di Bandung, Kemenperin: Namun Kami Hubungi
“Bukan sekedar angka, tapi keadilan. Dengan pendapatan sebesar itu, Apple harus memberikan kontribusi nyata dalam mendukung perkembangan teknologi dan ekosistem digital di Indonesia,” tegas Muhammad Hanif, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dhakiri, Sabtu (16/11).
Hanif menilai minimnya kontribusi Apple menunjukkan lemahnya tanggung jawab sosial perusahaan terhadap negara tempat mereka menghasilkan keuntungan besar.
Baca Juga: Dikabarkan Akan Bangun Pabrik di Indonesia Selama Apple Masih Ada
Lebih lanjut, Hanif meminta pemerintah lebih tegas memanggil Apple secara resmi untuk memberikan penjelasan atas kejanggalan tersebut.
Selain itu, Hanif menekankan pentingnya mengkaji ulang insentif dan kebijakan penanaman modal asing agar perusahaan-perusahaan yang mempunyai keuntungan tinggi di Indonesia dapat memberikan kontribusi ekonomi yang lebih signifikan.
Baca Juga: Apple Perkenalkan 2 Fitur Baru di Update iOS 18
Lebih lanjut, menurut Hanif, perlu dikembangkan regulasi yang mendorong redistribusi ekonomi, seperti peningkatan persyaratan kandungan lokal (TKDN) pada produk yang dijual di Indonesia.
“Jika Apple tidak segera merealisasikan komitmennya dan juga meningkatkan kerja sama, pemerintah harus mempertimbangkan langkah-langkah khusus, termasuk mengevaluasi peraturan perdagangan dan investasi bagi perusahaan asing,” ujarnya.
Kata Komisi Hanif