saranginews.com – Anggota DPR RI yang ditunjuk untuk Kalimantan (Kaltim) Irwan Fecho menilai pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di provinsi tersebut harus dilakukan oleh pihak yang berbeda.
Irvan mengatakan hal itu setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan imbauan kepada masyarakat untuk mewaspadai kebakaran hutan dan lahan.
BACA JUGA: Selain Hilirisasi & IKN, Irvan Fecho: Pak Prabowo Berkomitmen Terapkan Ekonomi Hijau
Menurut Irwan, peringatan BMKG ini cocok bagi masyarakat, daerah, dan pusat untuk mengidentifikasi potensi kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Timur.
Namun, peringatan saja tidak cukup. Setelah itu, harus ada tindakan tambahan dari IMC dan pemerintah, kata Irwan di Batavia, Senin (2/9/2024).
Juga: Dukungan IKN Kota, Balikpapan Diuntungkan Pembangunan Ekonomi
Legislator Partai Demokrat ini mengatakan, titik api harus segera dipadamkan, dan langkah-langkah legislatif harus diterapkan dengan sanksi yang serius, terutama jika titik api tersebut bersifat sukarela dan masuk ke dalam konsesi hutan, perkebunan, atau pertambangan.
“Hal ini untuk memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan yang melakukan pembakaran hutan dan lahan,” ujar Ketua Umum Ikatan Alumni Kehutanan Keluarga (IKA SKMA) ini.
Baca juga: Kemenkes: Mahasiswa PPDS Undip Aulia Risma Lestari Lakukan Pungli Hingga Rp 40 Juta Per Bulan
Masyarakat berpendapat bahwa pendekatannya berbeda dan harus didukung dengan edukasi tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan. Hal ini harus dilakukan oleh semua pihak, termasuk tokoh adat, tokoh agama, dan pemuda.
Mengingat terdapat beberapa titik api di Kukar dan Paser, wilayah sekitar IKN, maka kami akan meminta BMKG untuk mewaspadai dan jika diperlukan perubahan cuaca tidak hanya di wilayah utama IKN tetapi juga di desa/kelurahan sekitar IKN. katanya. katanya.
Sebelumnya, BMKG Stasiun Balikpapan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk selalu waspada terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan, memerintahkan agar sejumlah titik api di Kalimantan Timur diwaspadai.
Berdasarkan pantauan BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, jumlah titik api di Kaltim cukup tinggi, misalnya pada Sabtu lalu yang terpantau 57 titik api dibandingkan hari sebelumnya. delapan tempat lebih banyak
Sabtu (31/8) pukul 01.00 hingga 24.00 WITA tercatat ada 57 alat pemantau titik api yang tersebar di enam wilayah yakni Mahakam Ulu 32 titik, Berau 11 titik, Kutai Kartanegara (7), Kutai Timur (1), Kutai Barat (4). ) dan pantauan Kabupaten Paser sebanyak 2 titik api.
Koordinator dan Pos Informasi Kelas 1 SAMS Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida mengatakan kepada Antara, pemantauan akan dilakukan saat air pasang masih berlangsung selama beberapa hari berturut-turut di beberapa wilayah.
Kondisi cuaca seperti ini mengeringkan ranting, dahan, daun dan memanaskan suhu permukaan sehingga rawan kebakaran hutan (minyak/semut/jpnn).