Pidato Pertama Presiden Prabowo Bahas Masalah Warisan Jokowi, Singgung Kebocoran

saranginews.com, JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto membeberkan beberapa persoalan suksesi era Joko Widodo (Jokowi) yang harus diselesaikan Presiden Gerindra setelah menjadi pemimpin Indonesia.

Misalnya, kata Prabowo, masih banyak kebocoran anggaran yang perlu diatasi oleh pemerintahan mendatang.

BACA JUGA: Prabowo berjanji mencapai swasembada pangan di Indonesia paling lambat dalam empat tahun

Hal itu disampaikan Prabowo saat berpidato di Rapat Paripurna Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI di Gedung Parlemen MPR, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10).

“Saudara-saudara, kita harus menghadapi kenyataan bahwa masih banyak kebocoran, penipuan, dan korupsi di negara kita,” kata Prabowo dalam pidatonya, Minggu.

BACA JUGA: Jokowi Resmi Mundur, Prabowo Kini Jadi Presiden RI

Mantan Kopasus Danyen mengatakan, segala permasalahan yang masih terjadi akan mengancam masa depan Indonesia jika tidak diselesaikan.

“Ini mengancam masa depan kita, masa depan anak cucu kita,” kata Prabowo.

BACA JUGA: Relawan Jokovi dan Prabowo Menari Berdekatan di Putaran HI

Mantan Menteri Pertahanan Indonesia ini mengatakan semua pihak harus berani mengakui bahwa masih ada berbagai kesalahan anggaran yang perlu dibenahi ke depan.

“Kita harus berani mengakui bahwa anggaran kita terlalu banyak kebocoran, penyimpangan, kerja sama antara wakil politik dan pejabat negara di semua tingkatan dengan pengusaha yang bermusuhan, pengusaha yang tidak patriotik,” kata Prabowo.

Ia menyatakan, berbagai persoalan yang ada saat ini membuat masyarakat tidak bisa menikmati hasil kemerdekaan demi kesejahteraan seluruh rakyat.

“Terlalu banyak saudara-saudara kita yang berada di bawah garis kemiskinan, terlalu banyak anak-anak kita yang bersekolah tanpa sarapan, terlalu banyak anak-anak kita yang tidak mempunyai pakaian untuk sekolah,” lanjut Prabowo dalam pidatonya.

Ia mengatakan, para pemimpin politik di masa depan tidak boleh puas dengan statistik yang menunjukkan kondisi negara Indonesia baik-baik saja.

“Saudara-saudara, kita para pemimpin politik jangan terlalu senang ketika melihat statistik yang membuat kita terlalu bahagia dan terlalu cepat berpuas diri,” ujarnya. (ast/jpnn)Video terpopuler hari ini:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *