saranginews.com, JAKARTA – PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) telah menginisiasi ribuan program kemasyarakatan. Salah satunya adalah beasiswa bagi pelajar.
Tahun lalu, LPKR secara aktif mendorong partisipasi dalam kegiatan sukarela untuk mendukung tujuan-tujuan penting dan mencari cara-cara inovatif untuk terlibat dengan masyarakat di berbagai lokasi.
BACA JUGA: Lippo Karawaci menggunakan proses ultrafiltrasi canggih untuk mengolah air limbah
“Melalui program Lippo Indonesia PASTI (Cerdas, Cantik, Sejahtera, Mandiri), seluruh inisiatif perusahaan mendukung agenda keberlanjutan Indonesia dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB, serta memenuhi kebutuhan masyarakat lokal,” kata Group CEO LPKR , John Riady di Jakarta, Rabu (13/11).
Tercatat sebanyak 1.284 program dan kegiatan pengabdian masyarakat, termasuk beasiswa bagi pelajar di bidang kesehatan dan perhotelan, serta operasional Klinik Papua yang akan dilaksanakan LPKR pada tahun 2023.
BACA JUGA: Dukung ekonomi digital, EdgeConnex akuisisi lahan di Lippo Cikarang Cosmopolis
John mengungkapkan, total dana yang dikeluarkan untuk kegiatan ini melebihi Rp 25,1 miliar.
Program PASTI Lippo Indonesia mencerminkan semangat yang kuat dan berani dalam memajukan kemajuan holistik agenda keberlanjutan di Indonesia. LPKR berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup seluruh pemangku kepentingan di ekosistem perusahaan untuk menjamin masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.
BACA JUGA: Lippo Karawaci gandeng FiberStar dan CBN, tawarkan koneksi internet cepat
“Saat kita menghadapi kondisi perekonomian global yang semakin dinamis, aspek keberlanjutan menjadi landasan ketahanan dunia usaha,” ujarnya.
LPKR percaya bahwa keberlanjutan merupakan strategi penting yang dapat menciptakan nilai dan mendorong pertumbuhan jangka panjang bagi organisasi.
Oleh karena itu, tambahnya, LPKR menekankan pentingnya mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam strategi bisnis inti, ketenagakerjaan, dan manajemen risiko. Tujuannya adalah agar dewan dan tim manajemen menerapkan pendekatan terpadu dan mencakup berbagai aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), sekaligus memaksimalkan potensi peningkatan efisiensi dan membuka peluang baru. (esy/jpnn)