saranginews.com, KENDAL – Produsen alat kesehatan asal Jerman, PT Beurer Indonesia Technology, resmi beroperasi di Kawasan Industri Kendal (KIK), Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
CEO Beurer Marco Bühler mengatakan pabrik di Indonesia merupakan yang terbaru setelah Hongaria, China, dan Moldova.
BACA LEBIH LANJUT: LKL International Bhd dan Fasttech memperluas bisnis peralatan medis di Indonesia
Saat ini, pabrik dengan luas lebih dari 8.000 meter persegi itu mempekerjakan 50 hingga 100 orang dari total 200 karyawan.
Menurut Buhler, Indonesia dipilih sebagai tujuan investasi karena merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar dan tercepat di Asia Tenggara.
BACA LEBIH LANJUT: Darya-Varia dan ASKI berkolaborasi mengembangkan alat kesehatan baru
“Dengan jumlah penduduk sekitar 280 juta jiwa, Indonesia dapat menjadi pasar potensial, khususnya di sektor kesehatan dan pelayanan sosial. “Kami berharap Beurer dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan produk kami,” kata Marco Bühler pada Selasa (22/10).
Beurer memproduksi berbagai peralatan medis, termasuk perawatan kesehatan (termometer, monitor tekanan darah dan oksimeter), kesehatan (lampu terapi dan pelembab udara), hingga olahraga (komponen, alat pijat dan monitor kebugaran) dan perawatan pribadi (alat cukur, sikat gigi elektrik). dan produk perawatan wajah).
BACA JUGA: Bea dan Cukai izinkan pembebasan bea masuk atas impor alat kesehatan
Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno menyambut baik investasi Beurer di daerahnya. Ia berharap kehadiran Beurer Kendal dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik melalui kesehatan maupun perekonomian.
Kehadiran perusahaan ini tidak hanya mendukung pengembangan bidang kesehatan, tetapi juga membuka lapangan kerja baru dan memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat Kendal, kata Sumarno.
Sementara itu, Direktur Jenderal Obat dan Alat Kesehatan Dr. Lucia Rizka Andalucia mengungkapkan, kehadiran perusahaan ini sangat penting mengingat kebutuhan alat kesehatan di Indonesia masih sangat tinggi.
Lucija juga mengimbau masyarakat memiliki peralatan kesehatan di rumah sebagai sarana promosi dan pencegahan.
Ia ingin masyarakat Indonesia bisa menjaga kesehatannya di rumah dengan alat seperti alat pengukur tekanan darah dan kadar gula darah.
“Ini adalah bagian dari upaya kami untuk meningkatkan kesehatan preventif,” kata Lucia.
Menurut Lucia, pemerintah berupaya melengkapi fasilitas kesehatan, termasuk Puskesmas, dengan peralatan medis yang mendukung lebih baik (jlo/jpnn).