saranginews.com, Jakarta – Massa Persatuan Umat Islam Jakarta (SUMJ) menggerebek kantor DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan berorasi di depan kantor DPW PKS Jakarta di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Koordinator Eksekutif SUMJ Oky AM Ibrahim meminta partai berlambang bulan sabit ganda itu bersikap tegas terhadap para buruhnya, yakni Wakil Gubernur Jakarta Suswono.
Baca Juga: PKS Protes di Depan DPD, Chantri Sangam Jakarta Tuntut Suswono Ditindaklanjuti
“Kami berkumpul semata-mata agar PKS Jakarta mengambil sikap tegas terhadap Suswono yang memfitnah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dengan menyebut dirinya menganggur padahal ia sudah menikah,” tegas Ogi beberapa waktu lalu.
Untuk itu, SUMJ meminta PKS menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Suswono atas komentarnya yang menghina Nabi.
Baca Juga: Aeneas Condong ke Pram-Doel, Pertanyakan Teror ke Rido Kader PKS
“Kami berharap pengurus PKS mendengarkan kemarahan umat Islam Jakarta terhadap Suswono agar berani memberikan sanksi tegas kepada oknum yang terlibat,” imbuhnya.
Menurut Ogi, dia dan rekan-rekannya akan mendatangi kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan meminta mereka melaksanakan laporan penodaan agama yang disampaikan Suswono.
“Kami merasa Bawazlu sangat lambat dalam memproses laporan yang masuk, sehingga kami akan melakukan langkah yang sama untuk mendesak Bawazlu bekerja lebih cepat,” jelasnya.
Solidaritas Muslim Jakarta pun meminta polisi segera mengusut Suswono.
“Kami mendesak polisi segera mengusut Suswono dengan Pasal 156 karena penodaan agama,” tutupnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Nomor. 1 Suswono juga mengutip Nabi dan meminta maaf karena mengatakan bahwa janda kaya harus menikah dengan pria muda.
Saya memahami bahwa apa yang saya sampaikan dalam pertemuan dengan relawan Bang Jaber menimbulkan kontroversi, oleh karena itu saya meminta maaf dan mencabut pernyataan tersebut, kata Suswono.
Suswono menjelaskan, pernyataan tersebut ia sampaikan menanggapi komentar salah satu warga saat jalan-jalan terkait ayunan tersebut. Tidak ada niat untuk merendahkan para janda, Rasulullah adalah manusia terhebat sepanjang masa.
“Namun saya akui lelucon itu tidak adil dan tidak cerdik. Apapun penjelasannya, saya akui sepenuhnya kesalahan saya. Lelucon itu dimaksudkan untuk mengungkapkan kepedulian terhadap anak yatim, janda, dan pemuda di Jakarta, yang jelas tidak pantas,” ujarnya. kata Suswono.
Sekadar informasi, kasus ini bermula pada Sabtu 26 Oktober 2024 saat Suswono menghadiri deklarasi dukungan terhadap Bang Jaber di Jakarta Selatan.
Di sana, Suswono menyatakan akan melanjutkan proyek yang telah dimulai gubernur sebelumnya.
Selain itu, Suswono mengaku sukses mengembangkan beberapa proyek, salah satunya Orphan Card.
Suswono juga mengatakan, saat berkampanye, ada masyarakat yang mempertanyakan apakah dirinya akan membuat kartu janda atau tidak. Ia memastikan akan membuat kartu janda, namun khusus untuk janda miskin.
Suswono berseloroh, sebaiknya janda kaya menikah dengan pemuda pengangguran.
Lalu ia menyinggung kisah Khadijah yang menikah dengan Nabi Muhammad SAW. Saat menikah, Nabi Muhammad SAW baru berusia 25 tahun.
“Setuju ya? Coba ingat-ingat Khadijah ya? Kamu kenal Khadijah kan? Dia banyak sekali. Siapa yang dinikahinya? Ya, bukan Nabi kala itu, usianya masih 25 tahun.” , Nah, salah satu contohnya,” ujarnya. Kata Suswono saat itu. (mcr10/jpnn) Coba lihat! Video Pilihan Editor: