saranginews.com, SEMARANG – Calon Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfi menegaskan komitmennya dalam melindungi hak-hak pekerja.
Ia berencana membentuk layanan perlindungan pekerja yang akan memperkuat koordinasi antara pemerintah dan pihak terkait, seperti Polda Jateng.
BACA JUGA: Ahmad Lutfi: Kebijakan publik bukan hanya soal angka tapi juga dimensi kemanusiaan
Menurutnya, hal ini penting untuk menjamin kesejahteraan pekerja.
Lutfi menjelaskan, langkah penting lainnya adalah penguatan program BPJS Ketenagakerjaan yang menjamin hak-hak pekerja, mulai dari upah layak hingga hak-haknya dalam hal bekerja (PHK), termasuk pemecatan.
BACA JUGA: Jokowi Turun Gunung di Pilkada, Roni: Tanda Terpilihnya RK dan Lutfi Marasot
“Kami memfasilitasi dialog konstruktif antara pekerja dan pengusaha untuk menentukan upah minimum regional (UMR) yang adil berdasarkan prinsip industri. “Perlindungan terhadap perempuan pekerja juga akan menjadi prioritas kami, termasuk hak cuti karena hamil, melahirkan, atau terminasi,” Lutfi. ungkapnya dalam debat ketiga Pilgub Jateng 2024 di Rumah Muladi, Universitas Diponegoro, Semarang, Rabu (20/11).
Luthfu juga menawarkan program pendampingan dalam hal permodalan dan pemasaran bagi usaha mikro dengan tujuan agar mereka dapat bertransisi ke usaha menengah.
BACA JUGA: Wayang Sudaryono Ajak Klaten Menangkan Luthfi-Taj Yasin di Depan Ribuan Penonton
Ia juga mengatakan, sektor pertanian juga akan mendapat perhatian khusus melalui program Jamkrida dan Jateng Berdikari yang dirancang untuk melindungi petani dari risiko kerusakan tanaman dan menjaga stabilitas harga tanaman.
Tak hanya itu, ia juga menyampaikan keprihatinan atas tingginya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) di Jawa Tengah yang tercatat pada September 2024. sekitar 14.000 pekerja.
Untuk itu, ia mengusulkan untuk menambah jumlah Balai Latihan Kerja (BLK) yang lebih tersebar di wilayah Jawa Tengah, sehingga pelatihan terhadap tenaga kerja bisa lebih tepat sasaran.
“BLK perlu diperluas dan disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Misalnya, pekerja garmen di Hongaria harus berlatih di BLK di wilayah tersebut, bukan di Kendal. “Dengan begitu, tenaga kerja lokal bisa langsung siap pakai tanpa perlu mendatangkan tenaga kerja dari luar daerah,” jelas Lutfi.
Ia meyakini program penambahan jumlah BLK ini akan membantu mengurangi pengangguran dan angkatan kerja di Jawa Tengah siap bersaing di pasar tenaga kerja.
Dengan pendekatan yang lebih tepat sasaran terhadap kebutuhan lokal, Lutfi yakin angkatan kerja di Jateng akan lebih terampil dan mampu memenuhi permintaan pasar.
Lutfi juga menekankan pentingnya reformasi sektor pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja guna memenuhi permintaan pekerjaan yang terus meningkat di provinsi tersebut.
Menurutnya, pendidikan harus menjadi pintu gerbang dunia kerja dan mengusulkan agar program pendidikan mendekatkan siswa pada kebutuhan pasar kerja.
“Pendidikan harus menjadi pintu masuk dunia kerja. “Kurikulum harus mendekatkan mahasiswa dengan kebutuhan pasar sehingga setelah lulus mereka bisa langsung terjun ke dunia kerja,” ujarnya.
Mantan Kapolda Jateng ini juga menekankan pentingnya kehadiran negara dalam menyelesaikan persoalan kemiskinan ekstrem yang masih menimpa sebagian besar masyarakat.
Ia kemudian mengusulkan beberapa langkah konkrit, antara lain subsidi pangan murah, pendidikan gratis bagi keluarga sangat miskin, dan akses gratis terhadap layanan kesehatan.
Selain itu, Luthfi juga berencana memberikan fasilitas seperti seragam sekolah, buku, dan akses internet gratis untuk anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah, serta subsidi transportasi dengan menurunkan tarif angkutan umum menjadi Rp1.000 (dari sebelumnya Rp2.000).
“Tidak hanya pendidikan dan kesehatan, kami juga memastikan anak-anak dari keluarga miskin memiliki akses terhadap fasilitas lain yang menunjang keberhasilannya, termasuk akses transportasi yang terjangkau,” tutup Lutfi. (mcr8/jpnn) Sudah nonton video terbaru berikut ini?
BACA ARTIKEL LAINNYA… Serangan Hoax Makin Populer, Kata Tim Pemenangan Lutfi-Jasin ke Polda Jateng