saranginews.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo membenarkan adanya kerusakan lingkungan akibat limbah operasional proyek PLTSA Putri Cempo.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Solo Kristana Hariyanti mengungkapkan, PT PCSMPP selaku pengelola sepakat untuk segera menangani masalah tersebut.
BACA JUGA: Klien PDIP menjelma menjadi pimpinan DPRD sendiri
Isu pembuangan sampah ini diketahui setelah banyak warga Jatirejo, Mojosongo, Jebres, Solo bersama Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Solo, melakukan protes ke Pemerintah Kota (Pemkot) Solo pada Selasa (15). /10).
Mereka mengeluhkan pencemaran udara akibat pernapasan, kebisingan, dan pencemaran abu hitam akibat listrik yang dihasilkan PLTSA. Warga desa juga mengeluhkan limbah cair yang dibuang ke sungai sehingga mencemari air.
BACA JUGA: Kapolri Ipda Rudy Soik menghalangi keadilan, mohon dipikir
Kristana Hariyanti menanggapi hal tersebut mengungkapkan, pihaknya melakukan asesmen bersama ahli dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dan menemukan hasil pencemaran limbah PLTSA.
Menurutnya, faktor lingkungan menjadi salah satu faktor pemicu pencemaran.
BACA LEBIH LANJUT: Kabinet Prabowo Luar Biasa, Lihat Disini
“Belakangan ini listriknya sangat besar. Mereka sudah melakukan Ipal, tapi hanya hujan saja, jadi ada kebocoran dari air yang keluar. Namun, kami sudah memantau dan Sudan bekerja sama dengan pakar lingkungan hidup PBB dan tentu saja kami menemukan polusi”, dia. ujarnya saat dihubungi, Rabu (16/10).
Kristana memastikan PT SCMPP sepakat untuk segera memperbaiki Ipal hingga akhir Oktober 2024.
“Kami sudah membuat laporan resmi dan mereka sepakat untuk segera menyiapkan Ipal, mereka berjanji akan sukses menyelesaikannya pada Oktober ini,” ujarnya.
PT SCMPP juga sepakat untuk mengembangkan teknologi perlindungan debu dengan menggunakan enclosure dan pengering. Kristana menjelaskan, tekniknya adalah dengan menyemprotkan air agar debu tidak beterbangan.
“Debunya juga memberi semangat kepada ahli kami, mereka membuat semacam pagar dengan alat pengering, jadi seperti kaleng penyiram. tidak terbang.
Sejak Oktober 2023, PLTSA Putri Cempo sendiri telah menyalurkan listrik ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) Kota Solo. Menurut Kristana, PLTSA dikenakan daya 1,6 mega watt pada tahun pertama ini.
“Kalau tidak salah, yang saya dengar tahun pertama mengirim 1,6 Mega Watt. Satu tahun lagi 5 Mega Watt. Sekarang 1,6, jadi secara teknis itu yang diketahui PT. SCMPP,” tutupnya. (mcr21/jpnn)