saranginews.com – JAKARTA – Kementerian Agama RI mendesak stasiun TV menayangkan azan Maghrib dalam format teks saat siaran langsung Misa yang dipimpin Paus Fransiskus di Stadion Utama Kelora Bung Karno (SUGBK). Jakarta, Kamis (5/9).
Hal ini sesuai dengan surat yang dikirimkan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik dan Kementerian Agama, Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam, Direktorat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, tertanggal 1 September 2024. .
Baca juga: Ingin Tahu Harga Mobil yang Dikendarai Paus Fransiskus? Jangan kaget, oke?
Surat itu juga memuat permintaan untuk tidak melarang semua siaran televisi nasional yang dibawakan oleh Paus Fransiskus.
“Kementerian Agama merekomendasikan siaran langsung liturgi yang dipimpin Paus Fransiskus pada 5 September 2024. dari pukul 17.00 hingga 19.00 WIB di seluruh televisi nasional tanpa gangguan,” demikian surat yang ditandatangani Dirjen Bimbingan Katolik Suberman dan Dirjen. Kepemimpinan Islam, Qamaruddin Amin.
Baca selengkapnya: Paus Fransiskus mengenang peristiwa Luhut Binsar tahun 1989. di Indonesia
Kemenag juga mengingatkan, azan Maghrib yang bisa dilakukan di sela-sela salat berjamaah tetap dikumandangkan.
Namun Kementerian Agama telah menginstruksikan agar azan Maghrib disiarkan melalui running text atau teks berjalan yang muncul di layar televisi.
Baca Juga: Pemprov DKI Siapkan 7 Tempat Parkir untuk Misa Tinggi Paus Fransiskus di GBK
Sehubungan dengan itu, kami meminta agar azan Maghrib dikumandangkan dengan teks yang berlaku saat ini, demikian isi surat tersebut.
Seruan itu muncul setelah kunjungan delegasi Yang Mulia Paus Fransiskus meminta Kementerian Agama siap berkoordinasi dengan organisasi keagamaan terkait penyiaran azan Maghrib pada Konklaf Besar di GBK.
Indonesia menjadi negara pertama dalam rangkaian kunjungan Paus Fransiskus ke kawasan Asia dan Oseania. Paus Fransiskus akan mengunjungi Indonesia pada 3-6 September 2024.
Paus Fransiskus merupakan Paus ketiga yang mengunjungi Indonesia. Kunjungan pertama dilakukan oleh Paus Paulus VI pada tahun 1970 dan kunjungan kedua oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989.
Rabu (9/4), pemimpin Katolik itu dijadwalkan mengunjungi Katedral Jakarta untuk bertemu Presiden Jokowi.
Kemudian pada 5 September, Paus Fransiskus akan mengunjungi Masjid Istiklal Jakarta, dilanjutkan dengan kumpul para penerima manfaat Konferensi Waligereja Katolik Indonesia (KWI) dan merayakan Misa Kudus di lokasi utama Kelora Bung Karno (GBK). Stadion di Jakarta.
Kemudian, pada 6 September, pemimpin Katolik itu akan melanjutkan perjalanannya ke Papua Nugini.
Paus Fransiskus akan memulai kunjungan apostolik ke Indonesia, Papua Nugini, Timor Timur, dan Singapura pada 2 hingga 13 September 2024. (antara/jpnn) Yuk tonton juga video ini!