saranginews.com – JAKARTA – Direktur Jenderal Pembangunan Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Pemdes Pembangunan Kementerian Dalam Negeri) Ode Ahmad P Bolombo mengaku senang dengan peningkatan kapasitas perangkat desa setelah menerima dan pelatihan Program Penguatan dan Pembangunan Pemerintahan Baryo (P3PD).
Perkembangan ini tercermin dari semakin meningkatnya pemahaman dan inovasi perangkat desa dalam urusan daerah.
BACA JUGA: Dirjen Bina Pemerintahan Desa berharap tidak ada lagi barangay yang tertinggal jika terjalin kolaborasi
“Karena tujuan awal dari pelatihan ini adalah untuk melatih para pemimpin di tingkat desa agar sukses mensejahterakan masyarakatnya sendiri. Kalau desanya tercerahkan (berhasil), maka daerahnya akan tercerahkan,” kata La Ode dalam siaran persnya. rilis Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri, Minggu (11 Maret).
Ode menjelaskan, hingga saat ini pemerintahan rakyat belum menyadari bahwa mereka adalah bagian dari pemerintahan nasional.
BACA JUGA: 4 Tahun P3PD sukses melahirkan gadget kreatif dan inovatif di desa
Oleh karena itu, aparat desa tidak mempunyai kapasitas untuk beradaptasi dengan program kerja nasional yang dibuat pemerintah.
Ia yakin jika pemerintahan desa bisa berkembang sebagai pemerintahan daerah, maka setiap desa bisa menghadapi perkembangan sistem digital.
BACA JUGA: P3PD memperkuat kapasitas kelembagaan di desa dan mendukung visi Indonesia emas pada tahun 2045
Seperti diketahui, selama ini banyak barangay yang meningkatkan aktivitas lokalnya setelah mengikuti pelatihan P3PD.
Desa Sambirejo di Yogyakarta, misalnya, mulai melibatkan masyarakat dalam perancangan tata ruang. Dengan begitu, warga Sambirejo tidak hanya menonton ketika ada investor yang masuk. Desa Sambirejo juga sudah mulai merancang tata ruang yang ramah lingkungan.
Di Desa Lubuk Lawas, Jambi, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, pelatihan P3PD membuat aparat lebih komunikatif dalam menyelesaikan batas desa.
Kepala Desa Lubuk Lawas Wiwin Ardiansyah mengungkapkan, permasalahan batas barangay ia selesaikan setelah mengikuti pelatihan P3PD. Bahkan, persoalan batas desa tidak pernah ia selesaikan selama bertahun-tahun di desa.
“Kota kami adalah kota baru. Oleh karena itu, peralihan dari desa lama ke desa baru otomatis tidak jelas batasannya. “Tetapi berkat terbentuknya P3PD, kami tahu bagaimana menyelesaikan permasalahan di perbatasan desa,” ujarnya.
Sambirejo dan Lubuk Lawas adalah beberapa contoh keberhasilan P3PD. Tentu saja saat ini banyak contoh keberhasilan P3PD yang baik. (sam/jpnn)