saranginews.com, Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (BTN) optimis penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) akan terus tumbuh hingga akhir tahun 2024, bahkan mungkin lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan DPK industri perbankan nasional.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, upaya perseroan untuk mendorong pembiayaan terjangkau melalui produk dan layanan menarik bagi nasabah ritel dan institusi mendapat banyak dukungan.
Baca Juga: BTN Raih 2 Penghargaan di Global Retail Banking Innovation Awards 2024
BTN mampu membukukan DPK sebesar Rp373,8 triliun pada Agustus 2024, meningkat secara tahunan (year-on-year) sebesar 16,4% dibandingkan periode yang sama sebelumnya.
Dari total DPK tersebut, dana murah dalam bentuk tabungan dan deposito (Current Account Saving Account/CASA) menyumbang hampir setengahnya.
Baca juga: Hadir di COP29 Azerbaijan, BNI Soroti Komitmen Dorong Transisi Hijau
Pertumbuhan DPK BTN jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan perbankan dalam negeri yang tercatat sebesar 7,01% per tahun hingga Agustus 2024.
Berdasarkan perkiraan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan DPK perbankan diperkirakan hingga akhir tahun.
Baca juga: 4 Juta Hektare dan Dukungan Perluasan Lahan Pertanian AUTP, Pengalaman Jacindo Tawarkan Perlindungan kepada Petani
Keberhasilan BTN dalam pembiayaan tidak lepas dari visi jangka panjang perusahaan untuk bertransformasi menjadi bank transaksional.
Salah satu langkah penting yang dilakukan perseroan adalah pengembangan layanan digital bagi nasabah ritel, yakni BTN Mobile yang basis penggunanya sudah mencapai 3 juta nasabah.
Nixon mengatakan penghimpunan DPK merupakan cerminan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan, khususnya di era digital yang mengharuskan seluruh bank merespon dengan cepat terhadap perubahan zaman.
Untuk itu BTN telah memulai konversi aplikasi mobile BTN dengan memperkuat sistem dan menambah fitur-fitur yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan nasabah dalam transaksi perbankan digital.
“Pendekatan transformasi yang kami lakukan di sisi digital adalah dengan meningkatkan pembiayaan murah. Dengan menjadi bank transaksional, BTN akan mampu menciptakan sumber pembiayaan murah yang dapat diandalkan untuk jangka panjang.” pembiayaan, kami dapat meningkatkan margin dan memberikan nilai tambah kepada pemegang saham dan pelanggan,” jelas Nixon.
Selain transaksi rutin dan tabungan nasabah, BTN menyasar dana murah mulai dari nasabah kelas menengah ke atas hingga individu dengan kekayaan bersih tinggi atau individu dengan kekayaan di atas rata-rata.
Bagi nasabah mampu, BTN menghimpun dana lebih dari Rp 500 juta melalui BTN Prioritas.
Sementara untuk nasabah kelas menengah atas atau emerging affluent, perseroan meluncurkan layanan BTN Prospera dengan dana pengelolaan antara Rp100 juta hingga Rp500 juta.
Berdasarkan kajian internal BTN, segmen nasabah yang dibidik BTN Prospera lebih bersedia menabung dan berinvestasi ketika mendapatkan produk dan layanan yang dapat memenuhi kebutuhan untuk meningkatkan kekayaannya.
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, populasi segmen ini diperkirakan akan terus bertambah.
“BTN Prospera dapat menjadi game changer dalam hal pengelolaan biaya dana BTN, karena rata-rata biaya dana simpanan konsumer BTN Prospera relatif murah dibandingkan simpanan reguler dari lembaga besar,” ujarnya Nixon.
Tidak hanya dari sisi pembiayaan ritel, BTN juga mengembangkan layanannya untuk lebih menyasar pembiayaan murah bagi nasabah institusi, salah satunya melalui layanan cash management BTN.
Hingga Agustus 2024, pengguna aktif BTN Cash Management telah mencapai 17.000 institusi yang didominasi oleh perusahaan-perusahaan di sektor real estate, pendidikan, dan kesehatan.
“Tahun ini kami fokus menyasar jumlah pengguna aktif BTN Cash Management dan nilai transaksinya dengan meningkatkan kualitas layanan dan pemantapan sistem. Dari sisi jumlah pengguna, kami optimis bisa mencapai 18.000 pada akhir tahun,” kata Nixon.
“Dengan layanan digital yang komprehensif untuk mendukung usaha kecil dan menengah, BTN yakin akan menjadi sumber pembiayaan murah baru yang mendukung visi kami menjadi bank transaksional,” tambah Nixon (chi /jpnn)
Baca artikel lainnya… Bareng 3 Menteri, Dirjen BTN Bahas Langkah Capai Program 3 Juta Rumah