Survei LPMM: Melki Laka Lena-Jhoni Asadoma Ungguli 2 Rivalnya

saranginews.com, Jakarta – Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPMM) melakukan survei terkait peta daya suara tiga calon gubernur dan wakil gubernur NTT pada Pilkada 2024.

Ketua LPMM Al Masiyah Wijaya mengatakan, kedua calon gubernur dan wakil gubernur tersebut sudah melakukan aksi protes sejak 25 September.

Baca Juga: Melke Laka Lena-Johnny Asadoma Kalahkan Dua Saingannya di Pilgub NTT

Namun dalam survei tersebut dinilai tingkat identifikasi atau kesadaran perwakilan dengan masyarakat NTT menurut ketiga perwakilan tersebut.

Hasil survei LPMM menunjukkan pasangan suami istri Melke Laka Lina-Jhoni Asadoma dikenali oleh 73,2 persen responden, kata Al-Masiya, Jumat (15/11).

Baca Juga: Analisa LKPI: Melke Laka Lena-Johnny Asadoma Ungguli 2 Calon di Pilgub NTT

Setelah itu, Jari Al-Masiah, dua calon Simon Peters Kamlasi-Andres Garou mendapat pengakuan 71,8% responden dan dua calon Yohannes Francisques Lima-Jean Natalya Soryanto mendapat pengakuan 70,1% responden.

Responden kemudian menganalisis pemilih berdasarkan karakteristiknya. Misalnya, pengetahuan kandidat, integritas, etika, kasih sayang, kompetensi, dan keterampilan kepemimpinan.

Baca Juga: Seiring Meningkatnya Kasus Covid-19, Melki Laka Lina Imbau Tenaga Kesehatan di Seluruh Dunia Bergerak

Hasil survei ini menunjukkan pasangan Melke Laka Lena-Jhoni Asadoma dinilai 76,1 persen responden memiliki kualitas tersebut, kata Al Masiyah.

Setelah itu, lanjutnya, pasangan suami istri Simon Peters Kamlasi-Andres Garou dinilai oleh 72,6% responden karena memiliki kepribadian. Sementara itu, perwakilan pasangan Yohannes Francisques Lima-Jean Natalia Soryanto dinilai 70,8% responden memiliki kualitas tersebut.

Selain itu, responden juga diberikan pertanyaan terbuka. Hasil survei tersebut menunjukkan pasangan suami istri Tanah Air bernama Laka Lena-Johnny Asadoma ini lebih unggul dibandingkan Yohannes Francis Lima-Jean Natalia Soryanto dan Simon Peters Kamlasi-Andres Garou.

Al-Masiya menjelaskan, respon tertinggi dari dua Melke Laka Lina-Johnny Asadoma adalah 38,1%, Yohannes Francis Lima-Jean Natalya Soryanto 30,4%, Simon Peters Kamlasi-Andreas Garou 21,3%, dan mereka tidak menjawab. 10,2 persen.

Begitu pula jika menggunakan pertanyaan tertutup, Melke Laka Lina-Johnny Asadouma 40,4%, kemudian Yohannes Francis Lima-Jean Natalya Soryanto 32,2%, Simon Peters Kamlasi-Andres Garou 23,8%.

Selain itu, Melki Laka Lena-Jhoni Asadoma mendorong peningkatan produk pertanian masyarakat NTT, baik dari segi kualitas maupun kuantitas produk di berbagai sektor, untuk mendukung pembangunan NTT dan memperkuat jaringan diaspora NTT di seluruh wilayah. negara dan di seluruh dunia.

“Selain itu, sebagai bagian dari Aliansi Prabowo-Jabran, kami terus mendorong dan memperkuat dukungan pemerintah pusat, DPR, dan DPRI serta lembaga swasta dan OMS tanah air,” kata Al Masiyah, survei yang dilakukan mulai 2 November. – 12 Agustus 2024 dan mencakup 1.580 responden. Respondennya merupakan pemegang KTP NTT dan terdaftar dalam daftar pemilih tetap Pilkada NTT 2024.

Survei dilakukan melalui wawancara langsung dan menggunakan panggilan WhatsApp. Margin of error survei ini sekitar 2,46 persen dengan interval kepercayaan 95 persen.

Menanggapi hasil survei LPMM, Pengamat politik Universitas Kristen Satya Wakana Salatiga Ruiki R. Sehainya berspekulasi, faktor Melke Laka Lena, mantan anggota DPR NTT Indonesia, membuatnya mudah populer di Indonesia. NTT.

“Jadi Melki kuat sekali di Indonesia Timur, bahkan dia tahu betul, karena dia menyewa wakil gubernur yang bisa bekerja di Flores, mantan Kapolda, yang menarik. Itu tempatnya Melki. Padahal, posisi NTT sangat kuat karena “lebih selektif saat libur DPR,” kata Raik.

Apalagi, lanjut Royke, kepedulian Melke terhadap masyarakat NTT sangat besar. Dikatakan bahwa NTT sebagai daerah dengan indeks pendapatan rendah merupakan satu-satunya kebijakan yang mendukung wilayah NTT.

Sehingga fungsi penyaluran dan penyaluran APBN dapat dialihkan ke daerah 3T di NTT. Sebab, lanjutnya, hingga saat ini dalam politik, praktik baik belum terlalu memperhitungkan kesulitan daerah terpencil seperti NTT.

Menurutnya, Dana Transfer Pusat (DAU/DAK) yang terlihat hanyalah indikator umum seperti jumlah penduduk, kemiskinan, wilayah geografis, dan sumber daya alam di NTT.

“Yang paling bijaksana dalam anggaran organisasi adalah CDPRRI dan pemerintah pusat, bahkan duo Melke Laka Lena-Jhoni Asaduma mendukung parpol pendukung pemerintah dan mempunyai banyak kursi di DPR.” RI,” ujarnya.

“NTT akan mudah mengambil kebijakan yang baik. Kombinasi ini menarik, kalau melihat NTT ke depan, kalau Melke dari Golkar mendapat posisi kuat di Jakarta, NTT ke depannya akan punya jaringan seperti itu. Keinginannya, Oleh karena itu, demi pertumbuhan NTT ke depan,” tambah Royke (mcr10/ jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *