Nadiem Makarim Titipkan Guru, Dosen, Tendik & Pegiat Seni kepada Menteri Baru, Mengharukan

saranginews.com – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim dipercaya menduduki tiga menteri pendidikan, guru, guru, tenaga kependidikan (tendik) dan seni pada kabinet progresif Indonesia periode 2019-2024. dan Kabinet Putih (sertifikat) pada saat mutasi jabatan. Ketiganya adalah Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Muti; Menteri Pendidikan Tinggi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Satrio Soemantri Brodjonegoro; dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

Dalam kesempatan tersebut, Nadiem mengucapkan selamat tinggal dan memberikan amanah besar kepada para pemimpin baru untuk mengabdi di bidang pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi. Selama masa kepemimpinannya, kebijakan Merdeka Belajar telah mencapai 26 episode sejak tahun 2020 dan menjadi tonggak sejarah langkah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

BACA LEBIH BANYAK: Nadiem Makarim: Indonesia membuat perubahan besar di bidang pendidikan dalam 5 tahun

Kebijakan ini sejalan dengan prinsip pendidikan berpusat pada anak Ki Hajar Devantara dan mengutamakan penguatan nilai-nilai karakter dan keberagaman.

Selain itu, peningkatan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah terus menjadi prioritas, memanfaatkan teknologi untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan pendidikan. Selain itu, program pendidikan tinggi, penelitian, dan teknologi telah mampu meningkatkan relevansi dunia pendidikan dengan dunia kerja.

BACA JUGA: Pak Luhut Dapat Jabatan Ekstra Istimewa, Selamat

Di bidang kebudayaan, Nadiem juga menekankan pentingnya melestarikan dan memanfaatkan aset budaya Indonesia sesuai amanat Undang-Undang Pembangunan Kebudayaan. Program yang dikembangkan bertujuan untuk mengubah budaya menjadi faktor ekonomi melalui pelestarian museum dan warisan budaya.

Selain itu, Nadiem mengapresiasi kerja sama kementerian/lembaga, pemerintah daerah, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, komunitas pendidikan, dan orang tua yang bekerja keras di masa pandemi Covid-19. Kemitraan ini dapat berhasil dalam mencegah berkurangnya pendidikan dan bahkan meningkatkan jumlah anak yang mencapai keterampilan minimal dalam bidang literasi dan numerasi.

BACA JUGA: Guru veteran ditangkap karena menghukum siswa polisi, perintah Kapolri Reza

“Kami berharap kebijakan yang telah berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif ini akan terus berlanjut di pemerintahan-pemerintahan mendatang,” ujarnya saat siaran, Senin (21/10).

Apapun nomenklatur yang digunakan, Nadiem meyakini semuanya dilandasi oleh visi dan misi yang sama, yaitu memberikan pendidikan berkualitas, pemajuan budaya kepada seluruh anak Indonesia, serta menjamin prinsip tata kelola yang bertanggung jawab dan integritas tinggi.

Nadiem mengucapkan terima kasih kepada para guru, pendidik, tenaga kependidikan, pegiat seni dan budaya di seluruh Indonesia yang menjadi garda terdepan dalam melaksanakan seluruh kebijakan yang dikembangkan pemerintah.

“Tanpa guru, pendidik, pelajar, dan pegiat seni, sebaik apapun kebijakan tersebut tidak akan terlaksana di bidang ini dan tidak akan mempengaruhi pembangunan negara,” ujarnya. Misi tercapai, menteri baru masih punya banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.

Di bawah kepemimpinan Nadiem Makarim, kurang lebih 1 juta guru honorer berhasil naik status ASN PPPK. Bahkan guru-guru yang naik pangkat pun teringat akan jasa-jasa Nadiem.

“Kenapa kami sedih sekali? Mas Nadiem Makarim menyelamatkan kami dari status honorer menjadi ASN PPPK,” kata Heti Kustrianingsik, Ketua Forum Guru Honorer Indonesia (FGHNLPSI) pada Selasa (22/10).

Acara perpisahan ini menandai awal baru transformasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi tiga kementerian terpisah yang dipimpin oleh tiga menteri pilihan Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Muti mengucapkan terima kasih kepada Nadeem Makarim dan jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah berupaya mengembangkan pendidikan nasional melalui berbagai gagasan.

Hal ini menjamin pelestarian dan pelestarian hal-hal baik yang ada hingga saat ini, dan memprakarsai langkah-langkah baru untuk pengembangan pendidikan nasional di masa depan.

“Saya mengharapkan dukungan dan kerja sama seluruh keluarga besar Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah karena merupakan kementerian yang sangat strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” ujarnya.

Menteri Pendidikan Tinggi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Satrio Soemantri Brojonegoro mengumumkan akan segera mulai bekerja. Pendidikan tidak boleh mementingkan perubahan yang mengarah pada stagnasi. Kami akan terus berupaya melakukan perbaikan, karena pendidikan adalah proses yang berkesinambungan.

“Bagi rekan-rekan di perguruan tinggi, riset dan teknologi, kita harus mempersiapkan pendidikan menghadapi masa depan yang tidak diketahui dan tidak pasti,” kata Satrio.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon mencatat, Kementerian Kebudayaan untuk pertama kalinya dibentuk sebagai kementerian sendiri untuk lebih fokus mengelola kekayaan budaya Indonesia.

“Budaya ini harus kita jadikan harta karun kita, harta nasional kita,” tutupnya. (esy/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *