WTCA Dukung Pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas di Indonesia dan Asia Pasifik

saranginews.com, JAKARTA – World Trade Centers Association (WTCA) mengidentifikasi pengembangan zona perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (KPBPB) atau free trade zone (FTZs) di Indonesia dan berbagai kawasan Asia Pasifik sebagai pendorong utama global pertumbuhan. Lihat itu sebagai pertumbuhan. Menciptakan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan dalam perdagangan, investasi, dan komunitas.

Baru-baru ini, WTCA menjadi tuan rumah agenda WTCA Asia-Pacific Regional Meeting (APRM) melalui salah satu jaringannya, WTC Haikou.

Baca juga: Dorong perdagangan bebas, pajak bea dan cukai Jaga sosialisasi perjanjian Indonesia-EFTA

Konferensi ini menyoroti keberhasilan Pelabuhan Perdagangan Bebas Hainan Tiongkok sebagai model perdagangan, inovasi dan pertumbuhan kemakmuran yang dapat diterapkan ke negara-negara lain di kawasan Asia-Pasifik.

“Sebagai pintu gerbang menuju Pelabuhan Perdagangan Bebas Hainan, Haikou merupakan simbol keberhasilan yang dapat dicapai ketika menerapkan perdagangan terbuka, inovasi, dan kerja sama global,” kata Crystal Eden, Direktur Layanan Anggota WTCA.

Baca juga: Meski ada perdagangan bebas, Australia tetap menganggap produk Indonesia inferior.

Crystal menambahkan, Pelabuhan Perdagangan Bebas Hainan tidak hanya menjadi zona ekonomi strategis, namun juga menjadi model perdagangan masa depan di mana barang, jasa, dan gagasan dapat mengalir bebas melintasi batas negara sehingga menghasilkan kesejahteraan bagi seluruh pemangku kepentingan.

WTC Haikou terletak di Pulau Hainan, Tiongkok, dan diharapkan menjadi pelabuhan perdagangan bebas terbesar di dunia ketika sistem bea cukai independen diterapkan pada akhir tahun 2025.

Baca juga: Indonesia menurunkan tarif impor berkat perdagangan bebas ASEAN-Hong Kong dan Tiongkok.

Salah satu tujuan utama WTC Haiku adalah mendukung pengembangan Zona Ekonomi Khusus Hainan menjadi pusat investasi global.

“Pembangunan FTZ di seluruh kawasan akan terus menghasilkan bisnis baru dan investasi asing, karena kawasan ini akan mendorong inovasi, kerja sama ekonomi dan perdagangan serta menciptakan lebih banyak lapangan kerja,” kata Scott Wang, wakil presiden produktivitas bisnis di WTCA . Jumlah negaranya akan bertambah,” kata Presiden kawasan Asia-Pasifik.

Scott mengatakan WTCA akan mempromosikan perdagangan internasional dan investasi di FTZ lokal melalui acara networking tahunan seperti Forum Anggota WTCA 2024 yang akan diadakan pada 27-29 Oktober 2024, dengan fasilitas kelas dunia yang siap mendukung pemerintah Indonesia jadilah begitu. Promosi New York Citi.

Pertumbuhan FTZ akan menjadi salah satu topik utama yang dibahas di forum tersebut. Martin Ibarra, salah satu pendiri Organisasi Zona Bebas Dunia, akan berbicara tentang bagaimana pengembangan zona ekonomi khusus menawarkan peluang besar untuk mengintegrasikan manufaktur dan logistik. . Jasa dan sektor usaha lainnya melalui perdagangan internasional.

Pemerintah Indonesia sendiri sedang fokus mengembangkan kawasan strategis untuk merangsang pertumbuhan ekonomi regional dan nasional melalui penanaman modal asing.

Salah satu komponen penting dari upaya ini adalah pembentukan dan peningkatan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (KPBPB).

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah mengembangkan empat KPBPB seluas 127.472 hektar di Batam, Bantan, Karimun (Kepulauan Riau) dan Sabang (Provinsi Aceh).

Keempat zona tersebut disediakan melalui mekanisme seperti penyederhanaan kegiatan ekspor, kemudahan masuknya barang, kebijakan perpajakan yang menguntungkan, dan pembebasan tarif.

Berdasarkan data Badan Pajak (BP Batam), volume kapal kargo meningkat 14% dari 13.303 pada semester I 2023 menjadi 15.218 pada 2024.

Pada periode yang sama, kunjungan kapal penumpang meningkat dari 32.783 menjadi 34.029.

Pertumbuhan ini mencerminkan pertumbuhan signifikan dalam aktivitas komersial dan logistik Batam serta memperkuat posisinya sebagai pusat logistik dan perdagangan strategis di Indonesia.

“KPPBPB Indonesia telah berhasil memperluas sektor manufaktur dan perdagangannya, seperti terlihat pada peningkatan arus peti kemas, kargo umum, jumlah penumpang dan kunjungan kapal di Pelabuhan Batam pada paruh pertama tahun 2024. FTZ merupakan pusat pembangunan ekonomi. ,” pungkas Scott Wong ( kesepakatan/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *