saranginews.com, SIANJUR – Seorang nelayan bernama Kalam Divine (34) asal Kampung Muara Dua RT 01/01, Desa Chikiruhwetan, Chikesik, Kabupaten Pandeglang, Banten tewas tersambar petir.
Peristiwa tragis itu terjadi saat korban sedang memancing di laut di Kabupaten Siangjur, Jawa Barat pada Sabtu (16/11).
Baca Juga: Terorisme OTK di Kabupaten Paser Kaltim Dini Hari, Satu Warga Tewas Berat
Kasatpolairud Sukabumi, AKP Tenda Sukendar Polsek, Minggu, mengatakan, “Korban diketahui tewas tersambar petir saat sedang memancing di Tower Jangkung, Blok Cibuni, Agrabinta, Kabupaten Cianjur”.
Informasi yang dihimpun polisi, korban melaut sendirian dari Pelabuhan Ujunggenteng, Kecamatan Chirakap, Kabupaten Sukabumi pada Sabtu sekitar pukul 07.00 WIB menggunakan Kapal Motor (KM) Kalam.
Baca juga: Aduh! Ibu dan anak meninggal di Surabaya karena warisan, kecelakaan tragis
Setelah beberapa jam berada di kapal, belum ada informasi atau informasi yang keluar dari korban kepada keluarganya.
Informasi keberadaan korban sebenarnya berasal dari anak buah kapal (ABK) KM Fauzi Fajar setelah melihat korban tewas di perahunya di tengah laut, masih di Kabupaten Sianjur.
Baca Juga: Warga Negara China Meninggal dalam Kecelakaan Sungai Musi, Pemeriksa Ungkap Temuannya
Korban pertama kali ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB oleh awak kapal KM Fauzi Fajar yang curiga dengan kondisi kapal korban yang tidak terlihat dan berlabuh.
Mereka kemudian mendekati perahu korban dan terkejut menemukan mayat di atas perahu nelayan.
Awak kapal KM Fauzi Fajar bersama-sama menghubungi SAR untuk membantu mengevakuasi korban dan perahunya ke Pelabuhan Ujunggenteng.
Kemudian, tim SAR tiba di lokasi kejadian dan segera mengevakuasi jenazah korban hingga mendarat di darat.
Petugas Satpolairud Polres Sukabumi yang mendapat informasi kejadian sungai yang melibatkan nelayan asal Banten itu langsung melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab meninggalnya korban.
Menurut saksi yang menemukan jenazah Cole Davie, polisi juga menemukan bukti kematian nelayan akibat tersambar petir.
Diketahui bahwa kapal tersebut rusak akibat kebakaran, dan terlihat bekas luka bakar.
Selain itu, tidak ada tanda-tanda penganiayaan pada korban.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Satpolairud Sianjur dan Polres Agrabinta karena lokasi kejadian berada di wilayah hukum Polres Sianjur,” ujarnya.
AKP Tenda Sukendar menambahkan, jenazah para korban diserahkan kepada keluarga untuk segera dimakamkan.
Di sisi lain, ia mengimbau masyarakat, khususnya nelayan yang ingin berkunjung ke laut, harus berhati-hati, sebab saat cuaca tidak cerah, cuaca kencang sekalipun selalu menyerang laut di selatan Jabar. (antara / jpnn)