saranginews.com – Anggota Komisi I DPR RI Julius Setiarto menilai pemerintahan negara bisa kacau jika acara debat atau retret Kabinet Merah Putih di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah didanai swasta. uang dari Presiden RI, Prabowo Subianto.
Jadi konteksnya bingung, kata Julius melalui layanan pesan, Rabu (30/10).
BACA JUGA: Prabowo Ingin Maung Pindad Jadi Mobil Dinas Gubernur, Bey: Tunggu Arahan Pusat
Sebab, kata Fraksi PDI Perjuangan, langkah Prabowo memberikan uang untuk perlengkapan kabinet di Akademi Militer Magelang berujung pada oknum oknum yang memberikan uang kepada lembaga pemerintah.
Misalnya, kata Julius, ada kesepakatan yang dilakukan seseorang untuk menyediakan pesawat Hercules untuk mengantar seorang menteri ke Magelang.
BACA JUGA: Kompol Ariasandi Bongkar 5 Pelanggaran Ipda Rudy Soik, Dipecat Polda NTT.
Artinya, ada transaksi finansial antara Presiden Prabowo dengan instansi pemerintah yang memfasilitasi peristiwa tersebut, seperti TNI AU yang menyediakan pesawat Hercules, Polri yang memberikan pengawalan, TNI yang ditawarkan Akmil, dan lain sebagainya. , “katanya.
Menurut Julius, Indonesia sudah memiliki regulasi mengenai transaksi keuangan dengan lembaga masyarakat atau pemerintah.
BACA JUGA: Kasus Geger Guru Honorer Supriyani, Bupati Meradang, Posisi Bupati Sudarsono Mendesak
Dia mengatakan bahwa lembaga pemerintah tidak dapat membebankan biaya kepada individu atas layanan mereka.
Julius menilai praktik pendanaan swasta untuk acara dapat menjadi contoh buruk dalam tata kelola pemerintahan.
“Apa yang dilakukan Presiden bisa menjadi acuan bagi pejabat pemerintah di bawahnya. Misalnya, seorang menteri bisa membayar sewa Hercules untuk tamasya keluarga,” kata Julius.
Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hassan Nasbi mengungkapkan, acara pengarahan atau kepulangan para menteri ke Akademi Militer Magelang dibiayai sendiri oleh Prabowo.
Prabowo, kata dia, mendanai kegiatan tersebut karena menganggap retret kabinet penting untuk menyatukan jajaran kabinet dari berbagai latar belakang.
Mengingat kondisi yang sulit dan mengingat kegiatan ini sangat penting, maka Prabowo memutuskan untuk melanjutkan kegiatan dengan anggarannya sendiri, kata Hasan Salasa (29/10). (ast/jpnn) Jangan lewatkan video pilihan editor ini: