saranginews.com, JAKARTA – Kunjungan empat hari Paus Fransiskus ke Indonesia menjadi sumber inspirasi besar. Semangat kerendahan hati Bapa Suci menjadi pelajaran bagi banyak orang.
Mereka kaget melihat Paus Fransiskus duduk di kursi depan mobil sederhana, bermalam di Kedutaan Besar Vatikan, dan terbang dari Indonesia dengan pesawat Garuda ketimbang menyewa jet pribadi.
BACA JUGA: Paus Fransiskus Kunjungi Masjid Istiqlal Jakarta: Kita Lawan Masa Gelap dengan Persaudaraan
Teladan Bapa Suci Paus Fransiskus memberikan semangat kemerdekaan sekaligus perjalanan Indonesia menuju Indonesia Emas tahun 2045, kata Jenderal Iwan Dwi Laksono, Ketua Jaringan Kemerdekaan (JAMAN).
Iwan menambahkan, inspirasi Paus semakin terlihat saat ia memimpin Liturgi Ilahi kepada lebih dari 100 ribu umat di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Kamis, 5 September 2024. Dalam homilinya, Paus meminta umat Katolik untuk selalu membawa perdamaian. untuk hidup.
BACA JUGA: Pesan Indah Paus Fransiskus untuk Orang-orang yang Takut Menghadapi Kegagalan Hidup
“Saudara-saudaraku, ini juga ingin kukatakan kepadamu, kepada bangsa ini, kepada nusantara yang megah dan beragam ini: Jangan lelah berlayar dan menebar jala, jangan lelah bermimpi dan membangun kembali peradaban yang damai! untuk selalu memimpikan persaudaraan! Paus Fransiskus berkata, “Tuhan’ “Dipandu oleh sabda s., saya menyerukan kepada Anda semua untuk terus menabur cinta, berjalan dengan percaya diri di jalur dialog, untuk menunjukkan kebaikan dan kelembutan dengan Anda. ciri khas senyum yang membedakan kalian sebagai pembangun persatuan dan perdamaian,” ujarnya.
Iwan menjelaskan, semangat Paus sejalan dengan semangat organisasi JAMAN yang dipimpinnya, yakni terwujudnya kemandirian nasional, khususnya kemandirian energi, pangan, kelautan, teknologi dan ilmu pengetahuan, serta industrialisasi nasional.
BACA JUGA: Ini Isi Deklarasi yang Ditandatangani Paus Fransiskus dan Kepala Biara Istiklal
“Kami berharap momen inspirasi dari kunjungan Paus ini dapat memberikan titik terang bagi pemerintahan masa depan untuk mencari solusi atas berbagai permasalahan yang kita hadapi sebelum lahirnya generasi emas di abad pertama kemerdekaan Indonesia,” kata Iwan. Ia terlibat langsung dalam serial Arrival to Indonesia sebagai panitia dan relawan inti. Ia pun bersedia meluangkan waktu di sela-sela kesibukannya untuk mengabdi pada kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia bagi puluhan ribu umat Katolik pada 3-6 September 2024.
Iwan berharap Indonesia secara bertahap meningkatkan rasa percaya diri sebagai negara besar dan dapat meneladani Paus Fransiskus, terutama mengenai kepemimpinan nasional baru yang mulai berlaku setelah tanggal 20 Oktober 2024, dan pemerintahan daerah yang akan terbentuk setelah daerah. pemilu. 27 November 2024.
“Perpisahan dengan Paus Fransiskus atas kunjungan apostoliknya ke negeri jiran,” tutup Ciao, “Grazie, terima kasih banyak atas teladan sederhana yang memudahkan kami untuk mengikutinya,” tutupnya (ray/jpnn). Jangan sampai ketinggalan. video Pilihan Editor: