saranginews.com, JAKARTA – Universal Institute of Professional Management (UIPM) terus memperluas kehadiran globalnya melalui bidang dan organisasi strategis yang mendukung misinya dalam menyediakan pendidikan online berkualitas tinggi dan berkontribusi terhadap pembangunan global.
UIPM telah membangun jaringan yang kuat di beberapa negara, termasuk Indonesia, Amerika, Rusia dan Singapura, yang masing-masing memiliki peran dan tanggung jawab berbeda.
BACA SEMUA: Rantastia Nur Alangan Dr. Ram Krishna untuk UIPM
Di Indonesia, UIPM terdaftar sebagai badan hukum yang diakui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Selain itu, UIPM Indonesia juga tercatat sebagai anggota Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (UN ECOSOC) yang memungkinkannya berpartisipasi dalam diskusi global mengenai pendidikan, perdamaian, dan pembangunan berkelanjutan.
BACA JUGA: Palsu, UIPM Sebenarnya Kampus Pelopor Gunakan Second Life
Dalam konteks ini, UIPM Indonesia juga wajib melaporkan urusan negaranya kepada Majelis Umum PBB. Sedangkan UIPM USA merupakan pusat pembelajaran online pertama di Amerika.
BACA SEMUA: Dirut UIPM yang Dituduh Jenderal Palsu Tunjukkan Bukti Undangan Resmi PBB
Keanggotaan dalam Asosiasi Pembelajaran Jarak Jauh Amerika Serikat (USDLA) dan United Nations Global Compact (UNGC) menunjukkan komitmen mereka terhadap standar tertinggi pembelajaran jarak jauh, serta standar global untuk hak asasi manusia, keberlanjutan, dan anti korupsi.
Di Rusia, UIPM mengoperasikan institusi pendidikan tinggi online yang berafiliasi dengan Komisi Eropa. Partisipasi ini memperkuat misi pendidikan UIPM di Rusia dan mendukung inisiatif pendidikan di kawasan Eropa.
Pada saat yang sama, UIPM Singapura telah mendapatkan persetujuan internasional dari Quality Assurance in Higher Education (QAHE) dan Asia Pacific Quality Network (APQN) untuk memastikan bahwa program yang ditawarkan memenuhi standar pendidikan internasional.
Direktur UIPM Rantastia Noor Alangan menjelaskan fungsi dan kegiatan masing-masing cabang UIPM. “Setiap bagian UIPM mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Di Indonesia, UIPM beroperasi sebagai yayasan yang diakreditasi oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, bukan DIKTI.
Hal ini sering disalahpahami. “Peran kami di Indonesia bukan sebagai pusat pendidikan, tapi untuk memajukan pendidikan dan mewakili PBB,” jelas Rantastia pada Sabtu (16/11).
Menyinggung persoalan pemberian gelar Doctor Honoris Causa (Dr. HC) kepada tokoh terkemuka di masyarakat, ia menegaskan, gelar tersebut diberikan oleh UIPM yang berkedudukan di Thailand.
“Gelar Dr. HC itu bukan dari Indonesia tapi dari UIPM Thailand. Jadi tidak ada gunanya mengecek lembaga DIKTI di Indonesia untuk hal ini,” tutupnya.
Melalui jaringan dan hubungannya secara global, UIPM terus memberikan pendidikan online berkualitas tinggi, mendukung inovasi, dan memberikan dampak positif terhadap pembangunan berkelanjutan di berbagai wilayah di dunia. (jlo/jpnn)